Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada Kamis (20/6/2024) jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) soal penentuan suku bunga acuan atau BI rate. Sejalan dengan hal tersebut, saham perbankan jumbo BBCA, BMRI, BBNI, dan BBRI ngebut di zona hijau.
Berdasarkan data RTI Business pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka naik 0,36% atau 24,44 poin ke level 6.751,35. Adapun, IHSG bergerak di rentang 6.745 hingga 6.754 pada awal sesi.
Tercatat sebanyak 183 saham menguat, 154 saham melemah, dan 170 saham bergerak di tempat pada awal perdagangan hari ini. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp11.543 triliun.
Jelang RDG BI, saham perbankan jumbo memimpin jajaran saham big caps hari ini, misalnya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,83% ke level Rp9.125 per saham. Disusul Bank Mandiri (BMRI) yang naik 0,87% ke posisi Rp5.800 per saham.
Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menguat 0,73% ke level Rp4.130 per saham. Diikuti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang naik 0,47% ke level Rp4.320 per saham.
Di lain sisi, saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) milik konglomerat Low Tuck Kwong turun 2,30% ke posisi Rp17.000. Disusul PT Astra International Tbk. (ASII) yang melemah 0,22% ke Rp4.440 per saham.
Baca Juga
Adapun, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) masuk jajaran saham terlaris dengan nilai transaksi Rp59,9 miliar pada pagi ini. Disusul PT MD Pictures Tbk. (FILM) milik produser kondang, Manoj Punjabi.
Jajaran top gainers dihuni oleh PT Jaya Swarasa Agung Tbk. (TAYS) yang naik 12,35% ke Rp91 per saham. Sementara jajaran top losers ditempati oleh PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk. (OLIV) yang ambles 20% ke posisi Rp4 per saham.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, IHSG hari ini Kamis (20/6) diprediksi bergerak rebound dalam range 6.700-6.780. Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini dari dalam negeri, IHSG melemah dalam 5 hari beruntun akibat capital outflow yang terus terjadi sejalan dengan tren melemahnya nilai tukar rupiah.
Di sisi lain, pada Mei 2024, Indonesia catatkan surplus neraca dagang sebesar US$2,93 miliar atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat surplus US$2,72 miliar. Ekspor pada Mei 2024 tumbuh 13,82% secara month-over-month (MoM) menjadi US$22,33 miliar, sedangkan impor naik 14,82% MoM ke level US$19,4 miliar.
"Secara keseluruhan neraca dagang nasional surplus dalam 49 bulan beruntun. Posisi neraca dagang yang solid akan menambah cadangan devisa sebagai stabilitas eksternal," ujar Ratih dalam riset harian.
Dari mancanegara, angka inflasi tahunan Inggris pada Mei 2024 turun menjadi 2%, level tersebut merupakan yang terendah sejak Juli 2021, sekaligus kembali pada target Bank sentral Inggris (BoE). Pada April 2024, angka inflasi berada di level 2,3%.
----------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.