Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko melanjutkan tren pelemahan selagi investor menanti kebijakan teranyar dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,12% atau 7,9 poin ke level 6.726,91 pada perdagangan Rabu (19/6/2024). Saham-saham seperti GOTO, ADRO, hingga UNVR ditutup pada zona merah hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 188 saham menguat, 394 saham melemah, dan 202 saham stagnan hari ini. IHSG sempat menguat sepanjang perdagangan sebelum akhirnya ditutup pada zona merah.
IHSG bergerak pada kisaran 6.698,84-6.791,52. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp11.530 triliun.
Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi salah satu saham yang melemah hari ini, dengan turun 3,85% ke level Rp50 per saham. Level ini merupakan level penutupan saham GOTO terendah sepanjang sejarah atau all time low.
Lalu saham emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) juga ditutup melemah hari ini dengan turun 4,32% ke level Rp2.660 per saham. Begitu juga dengan saham UNVR yang turun 4,06% ke level Rp3.070 per saham.
Saham-saham lainnya yang juga melemah adalah saham BRPT yang turun 4,74%, saham BBRI turun 1,91%, saham BBCA turun 1,63%, dan saham AMMN turun 0,83%.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menjelaskan surplusnya neraca perdagangan Indonesia bulan Mei menjadi salah satu katalis positif untuk IHSG.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan meskipun posisi neraca perdagangan Indonesia sebesar US$2,93 miliar pada Mei 2024 atau jika turun dibandingkan April 2024 yang mencapai US$3,56 miliar, tetapi neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.
Ekspor dari Indonesia naik 2,86% dari tahun sebelumnya ke level tertinggi dalam lima bulan sebesar US$22,33 miliar pada Mei 2024, melampaui perkiraan pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,78%.
Sementara itu, impor ke Indonesia menyusut sebesar 8,83% dari tahun sebelumnya menjadi US$19,40 miliar pada Mei 2024, dibandingkan dengan konsensus pasar yang turun sebesar 8,56%.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.