Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham emiten ternama seperti TLKM, AMMN, TPIA kembali menjadi incaran beli investor asing saat IHSG dalam kondisi melemah.
Perdagangan Rabu (19/6/2023), IHSG kembali melemah 0,12% atau 7,9 poin. Pasar dibuka pada level 6.734,830, bergerak pada rentang 6.698,85–6.791,53, dan ditutup pada level 6.726,92.
Menurut data IDX, pada perdagangan kemarin investor asing cenderung menjual sahamnya dengan net sell Rp709,78 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2024 ini net buy investor asing semakin bertambah menjadi Rp9,27 triliun.
Beberapa saham yang dihempaskan investor asing di antaranya, saham BBRI dengan net sell Rp369,6 miliar, BBCA Rp135,8 miliar, BMRI Rp101,1 miliar, GOTO Rp56,1 miliar, BRPT Rp30,6 miliar.
Sementara itu, pada perdagangan kemarin juga mencatatkan beberapa emiten ternama masih menjadi sasaran beli investor asing dalam berinvestasi. Berikut adalah penjelasannya.
Di posisi pertama saham yang menjadi favorit investor asing dalam membeli saham adalah saham perusahaan jasa layanan telekomunikasi ternama di Indonesia, yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan nilai beli bersih Rp54,0 miliar. Saham emiten BUMN ini berhasil naik 4,04% atau 110 poin ke posisi Rp2.830 per saham.
Baca Juga
Di posisi berikutnya ada saham perusahaan yang bergerak di bidang industri petrokimia, perdagangan serta angkutan dan jasa, yaitu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan nilai beli bersih Rp38,8 miliar. Saham milik konglomerat Prajogo Pangestu ini berhasil naik 1,17% atau 100 poin ke posisi Rp8.675 per saham.
Selanjutnya adalah saham perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan tembaga dan emas, yaitu PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dengan nilai beli bersih Rp34,2 miliar. Namun sayangnya saham perusahaan ini melemah 0,83% atau 100 poin ke posisi Rp12.000 per saham.
Lalu pada posisi keempat ada saham perusahaan pembiayaan di Indonesia PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) dengan nilai beli bersih Rp23,0 miliar. Saham perusahaan ini naik 4,32% atau 35 poin ke posisi Rp845 per saham.
Posisi selanjutnya adalah saham emiten perunggasan, yaitu PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dengan nilai beli bersih Rp11,2 miliar. Saham perusahaan ini juga berhasil naik 7,36% atau 95 poin ke posisi Rp1.385 per saham.
Di posisi berikutnya ada saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) dengan nilai beli bersih Rp8,9 miliar. Saham perusahaan yang bergerak di bidang produksi pulp, kertas budaya, kertas industri dan tisu naik 0,58% atau 50 poin ke posisi Rp8.725 per saham.
Pada posisi ketujuh dihuni oleh saham perusahaan yang bergerak di bidang usaha perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup, yaitu PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) dengan nilai beli bersih Rp8,8 miliar. Saham perusahaan ini berhasil naik 2,38% atau 20 poin ke posisi Rp860 per saham.
Di posisi berikutnya ada saham BUMN yang bergerak di bidang transportasi serta perdagangan gas bumi, yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan nilai beli bersih Rp8,3 miliar. Namun sayangnya saham perusahaan ini melemah 0,70% atau 10 poin ke posisi Rp1.410 per saham.
Selanjutnya adalah saham anak perusahaan Indofood Group, yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dengan nilai beli bersih Rp7,8 miliar. Saham produsen Indomie ini melemah 2,86% atau 300 poin ke posisi Rp10.200 per saham.
Di posisi akhir saham yang banyak dibeli investor asing di tempati oleh saham PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) dengan nilai beli bersih Rp5,9 miliar. Saham perusahaan ritel yang merupakan bagian dari MAP Group ini sayangnya melemah 5,37% atau 40 poin ke posisi Rp705 per saham. (Fasya Kalak Muhammad)
Daftar Saham Favorit Investor Asing Rabu (19/6/2024)
1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Rp54,0 miliar)
2. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Rp38,8 miliar)
3. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (Rp34,2 miliar)
4. PT BFI Finance Indonesia Tbk. (Rp23,0 miliar)
5. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (Rp11,2 miliar)
6. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (Rp8,9 miliar)
7. PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (Rp8,8 miliar)
8. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (Rp8,3 miliar)
9. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (Rp7,8 miliar)
10. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (Rp5,9 miliar)