Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Harga Emas Pekan Depan Usai The Fed Tahan Suku Bunga

Harga emas pekan depan diprediksi rebound usai The Fed tahan suku bunga acuan.
Ilustrasi emas batangan. Dok Bloomberg
Ilustrasi emas batangan. Dok Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global pada pekan depan periode 17-21 Juni 2024 diprediksi rebound setelah Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25%-5,5% pada pertemuan FOMC Juni 2024.

Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (14/6/2024), harga emas spot naik 1,25% menjadi US$2.333,04 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka Comex New York Exchange AS kontrak Agustus 2024 naik 1,34% lebih tinggi ke level US$2.349,1 per troy ounce.

Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan, sikap hawkish The Fed justru berbanding terbalik dengan tekanan harga baik di konsumen maupun produsen AS yang telah menurun.

"Dolar AS justru menguat ketika imbal hasil obligasi AS melemah dan probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed yang naik ke 50 bps hingga akhir tahun ini dari 25 hingga 35 bps minggu lalu," ujar Lukman kepada Bisnis, dikutip Minggu (16/6/2024).

Menurutnya, tidak sedikit pelaku pasar yang melihat sikap hawkish The Fed hanyalah gertakan semata yang berusaha mendinginkan pasar ekuitas AS yang terus memecahkan rekor. Alhasil, dengan absennya data ekonomi penting AS, harga emas pekan depan berpotensi berbalik rebound dan dolar AS akan berbalik turun. 

Pada Jumat (14/6), US Treasury Yield 10 tahun naik ke level 4,22%. Sementara itu indeks dolar Amerika Serikat menguat 0,34% ke posisi 105,55.

Di lain sisi, Lukman mengatakan sentimen lain yang perlu dicermati investor adalah situasi di Timur Tengah yang belakangan ini walaupun masih bergejolak, namun sudah tidak terjadi eskalasi besar.

"Pada pekan depan, harga emas global diperkirakan akan berkisar di US$2.300 hingga US$2.345 per troy ounce," pungkas Lukman.

Adapun, data inflasi AS yang dirilis pada Rabu (12/6) sebelumnya memberikan kepastian bahwa kemajuan menuju target inflasi The Fed di level 2% telah berlanjut. 

Indeks harga konsumen inti yang tidak termasuk makanan dan energi naik 0,2% pada Mei dan 3,4% dari tahun sebelumnya. Namun, The Fed masih perlu lebih banyak bukti lebih lanjut sebelum memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan.

Pejabat The Fed kini mengisyaratkan akan memangkas suku bunga hanya sekali tahun ini, lebih rendah dari perkiraan pada bulan Maret yang mencapai tiga kali pemangkasan. Di sisi lain, The Fed memperkirakan akan menurunkan suku bunga hingga empat kali pada 2025. 

Dot plot The Fed menunjukkan proyeksi median suku bunga pada akhir 2024 naik menjadi 5,13%, sedangkan proyeksi median untuk akhir 2025 juga naik menjadi 4,13%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper