Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Mentah Pulih dari Zona Merah, Menanti Pengumuman The Fed

Minyak WTI kontrak Juli 2024 menguat 0,11% atau 0,08 poin ke level US$75,61 per barel, setelah sebelumnya melemah 1,90% dalam sepekan.
Ilustrasi harga minyak mentah. Dok Bloomberg
Ilustrasi harga minyak mentah. Dok Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah stabil setelah mencatatkan penurunan mingguan. Hal ini lantaran pasar mencerna keputusan OPEC+, menantikan serangkaian laporan industri utama dan keputusan Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga. 

Berdasarkan data Bloomberg, Senin (10/6/2024), harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus 2024 diperdagangkan menguat 0,09% atau 0,07 poin ke level US$79,69 per barel pada pukul 08.23 WIB. Sebelumnya, dalam sepekan kontrak ini telah melemah sebesar 1,84%.

Kemudian, kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2024 juga menguat 0,11% atau 0,08 poin ke level US$75,61 per barel, setelah sebelumnya mencatatkan pelemahan 1,90% dalam sepekan. 

Harga Brent diperdagangkan di atas US$79 per barel setelah turun 2,5% pekan lalu usai pengumuman OPEC dan sekutunya untuk menambah pasokan pada kuartal III/2024. Sementara itu, WTI mendekati US$75 per barel. 

Para pedagang juga menantikan data sektor minyak, dengan laporan bulanan dari OPEC dan Badan Energi Internasional (EIA).

Tak hanya itu, The Fed juga akan mengumumkan keputusan suku bunga pada pertengahan minggu, dengan berkurangnya spekulasi penurunan suku bunga karena data ekonomi kuat dan inflasi yang masih tinggi.

Harga minyak mentah juga telah mengalami penurunan sejak bulan April 2024 karena melemahnya prospek permintaan. 

Para pengelola keuangan mengurangi net long position mereka pada patokan global Brent, dengan jumlah terbesar yang pernah ada dalam data sejak tahun 2011. Aksi ini menjadikan posisi Brent yang paling tidak bullish dalam satu dekade. Posisi beli bersih untuk patokan AS, WTI, juga menurun.

Di lain sisi, masih terdapat kekuatan di beberapa pasar produk olahan, seperti bangkitnya kembali bahan bakar jet seiring dengan meningkatnya perjalanan udara ke tingkat sebelum terjadinya Covid.

Geopolitik tetap menjadi fokus dengan ketegangan di Timur Tengah setelah Israel membebaskan empat sandera dalam operasi di Gaza, menewaskan lebih dari 200 warga Palestina. 

Di Eropa, partai sayap kanan mendapatkan dukungan di tengah kekacauan politik di Prancis dan Jerman pasca pemilihan Parlemen Eropa.

Adapun, volume perdagangan diperkirakan tipis selama jam Asia karena libur di China daratan dan Hong Kong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper