Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang melakukan evaluasi terkait kebijakan Papan Pemantauan Khusus dengan mekanisme full call auction (PPK FCA).
Kebijakan PPK FCA sebelumnya mengundang kritik dari sejumlah investor karena sistem perdagangan yang tertutup dan terbatas.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik menyebutkan saat ini pihaknya secara internal sedang mengumpulkan masukan serta saran dari pelaku pasar dan stakeholder terkait mengenai PPK FCA yang berlaku sejak Maret lalu. Evaluasi aturan ini diharapkan selesai sesegera mungkin.
“Kita harapkan segera, tunggu saja,” kata Jeffrey di Gedung Bursa Efek Indonesia, Sabtu (8/6/2024).
Ketika dipertegas waktu penyelesaian di kuartal III/2024, Jeffrey tidak menampik atau mengaminkan pertanyaan wartawan. Dia hanya menyebutkan saat ini pihaknya sedang melakukan evaluasi dan hasilnya akan diumumkan secepat mungkin.
Lebih jelas, Jeffrey menyebutkan seluruh peraturan dan kebijakan yang telah dikeluarkan Bursa, dalam konteks ini adalah PPK FCA akan dilakukan reviu setelah penerapan dilakukan.
Baca Juga
Dia juga mengklaim segala jenis masukan dari pelaku pasar kepada bursa baik melalui penyampaian langsung, media sosial atau bentuk apapun akan didengar dan diperhatikan.
Seperti yang diketahui, beberapa waktu terakhir para investor mengeluhkan terkait mekanisme perdagangan FCA. Protes tersebut makin santer terdengar sesaat setelah PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) masuk dalam papan pemantauan khusus dengan mekanisme perdagangan FCA, Rabu (29/5/2024) lalu.
BREN masuk PPK FCA karena telah disuspensi lebih dari satu hari. Saham BREN disuspensi karena terdapat kenaikan harga yang signifikan sehingga investor diberikan waktu untuk mengkaji ulang investasinya di saham tersebut.
Protes investor sebenarnya telah terdengar pada saat penerapan FCA tahap II Maret lalu, investor bahkan berbondong-bondong menandatangani petisi penolakan mekanisme perdagangan tersebut.
Teranyar, protes investor muncul dengan pengiriman karangan bunga ke gedung Bursa Efek Indonesia. Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, belasan karangan bunga kiriman investor berjejer terbalik di area bongkar muat (loading dock) Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (3/6/2024).
Berdasarkan pantauan Bisnis pukul 13.00 WIB, sekurangnya terdapat 12 papan bunga berisi protes investor terkait kebijakan papan pemantauan khusus dengan mekanisme full call auction bersiap dibuang tanpa sempat dipajang di depan gedung.
Salah satu satpam gedung yang berjaga mengatakan bahwa papan bunga sudah berdatangan sejak pagi. Namun, papan tersebut langsung dipindahkan ke area loading dock.