Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetop perdagangan saham PT Asia Sejahtera Mina Tbk. (AGAR) pada perdagangan hari ini, Kamis (6/6/2024).
BEI mengumumkan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Asia Sejahtera Mina Tbk. (AGAR)
"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham AGAR pada perdagangan tanggal 6 Juni 2024," papar pengumuman Bursa.
Penghentian sementara perdagangan saham AGAR tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT Asia Sejahtera Mina Tbk. (AGAR).
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," imbuh BEI.
Saham PT PT Asia Sejahtera Mina Tbk. (AGAR) sebelumnya masuk radar pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah terjadi pergerakan harga saham dan pola transaksi yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).
Baca Juga
Mengutip keterbukaan informasi BEI pada 4 Juni 2024, saham AGAR mengalami peningkatan harga saham di luar kebiasaan, dan BEI pun tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.
"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangannya.
Saham PT Asia Sejahtera Mina Tbk. (AGAR) dipantau oleh BEI karena kenaikan harga saham yang tidak wajar. Pasalnya, pada Senin, (3/6/2024) saham AGAR melonjak 34,85% ke posisi Rp178 per saham.
Disusul kenaikan 34,83% pada Selasa (4/6) ke posisi Rp165 per saham dan pada Rabu (5/6), saham AGAR juga naik 25% ke level Rp300 per saham.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.