Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Prajogo Pangestu Chandra Asri (TPIA) Raih Kredit Rp9,7 Triliun

Emiten Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) meraih fasilitas kredit sebesar US$600 juta dari Grup OCBC.
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) meraih fasilitas kredit sebesar US$600 juta atau setara dengan Rp9,75 triliun (kurs jisdor Rp16.251) dari PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) dan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited. 

Berdasarkan prospektus, TPIA meraih fasilitas pinjaman berjangka senior berkelanjutan sejumlah US$600 juta. Dana tersebut dapat dicairkan dalam dolar AS, yuan China atau rupiah Indonesia. 

Pinjaman berjangka tersebut memiliki tenor selama 7 tahun dan terdapat opsi perpanjangan 3 tahun berikutnya. Dana tersebut dapat digunakan untuk keperluan umum TPIA namun tidak untuk membiayai kegiatan yang berkaitan dengan batu bara. 

Adapun hukum yang berlaku dalam perjanjian ini adalah hukum Singapura dengan sengketa yang timbul akan diselesaikan secara final dan eksklusif melalui arbitrase berdasarkan peraturan arbitrase Singapore International Arbitration Centre (SIAC). 

Sebelumnya, TPIA juga mengumumkan fasilitas kredit term loan bullet sebesar Rp4 triliun dari Bank Mandiri (BMRI). 

Pinjaman dari BMRI tersebut memiliki tenor 7 tahun yang ditujukan untuk mendukung operasional dan keberlanjutan bisnis PT Chandra Daya Investasi (CDI), anak perusahaan Grup Chandra Asri yang bergerak di bidang investasi infrastruktur. 

Chief Financial Officer Grup Chandra Asri Andre Khor menyatakan pembiayaan ini mencerminkan keyakinan dalam mencapai pertumbuhan eksponensial melalui optimalisasi aset infrastruktur dan ekspansi di masa depan yang berfokus pada pembangkit dan distribusi energi, pengolahan air, serta pengelolaan tangki dan dermaga.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, TPIA berbalik rugi sebesar US430,11 juta atau setara Rp525,82 miliar pada kuartal I/2024. Padahal pada kuartal I/2023 TPIA mencatatkan laba sebesar US$8,57 juta. 

Kerugian tersebut sejalan dengan pendapatan yang turun dan beban pokok yang melambung sepanjang kuartal I/2024. 

TPIA mencatatkan pendapatan sebesar US$471,91 juta atau setara dengan Rp7,49 triliun. Pendapatan tersebut turun 6,05% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$502,31 juta. 

Meski pendapatan turun, beban pokok justru melambung menjadi US$471,39 juta atau setara dengan Rp7,48 triliun sepanjang kuartal I/2024. Beban tersebut naik dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$468,96 juta. 

Direktur TPIA Suryandi mengatakan beban pokok pendapatan meningkat terutama disebabkan oleh harga bahan baku rata-rata yang lebih tinggi yaitu Naphtha dengan rata-rata US$682 per ton pada kuartal I/2024 dibandingkan dengan rata-rata sebesar US$651 per ton di kuartal I/2023. 

Di sisi lain, TPIA mencatatkan total liabilitas sebesar US$2,41 miliar atau turun dari periode akhir 2023 yang tercatat sebesar US$2,62 triliun. Rinciannya adalah liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$1,81 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar US$601,85 juta. 

Adapun total ekuitas tercatat sebesar US$2,96 miliar per Maret 2023. Sementara itu total aset TPIA terpantau turun menjadi US$5,37 miliar dibandingkan dengan akhir 2023 sebesar US$5,61 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper