Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Widodo Makmur (WMPP) Bukukan Rugi Rp96,14 Miliar Kuartal I/2024

PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP) membukukan peningkatan rugi bersih sepanjang kuartal I/2024 menjadi Rp96,14 miliar.
Emiten peternakan, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP) membukukan peningkatan rugi bersih sepanjang kuartal I/2024 menjadi Rp96,14 miliar. Bisnis/Himawan L Nugraha
Emiten peternakan, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP) membukukan peningkatan rugi bersih sepanjang kuartal I/2024 menjadi Rp96,14 miliar. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten peternakan PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP) membukukan kinerja negatif sepanjang kuartal I/2024 usai mencatatkan penurunan pendapatan dan membengkaknya rugi bersih sepanjang tiga bulan pertama 2024.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2024, emiten berkode WMPP ini mencetak penjualan bersih Rp112,80 miliar atau turun 67,81% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp350,38 miliar.

Secara rinci, penjulan WMPP ditopang utamanya oleh penjualan sapi yang turun 72,75% menjadi Rp35,60 miliar dibandingkan stiga bulan pertama tahun 2023 sebesar Rp130,66 miliar.

Penjualan daging dan daging olahan juga ambles 74,4% menjadi Rp16,89 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp65,99 miliar. Kemudian, penjualan karkas ayam juga turun 62,59% menjadi Rp22,08 miliar dari sebelumnya Rp60,41 miliar pada kuartal I/2023.

Turunnya penjualan bersih, membuat beban pokok penjualan perseroan turut mengalami penurunan 60,14% menjadi Rp128,59 miliar dari posisi Rp322,59 miliar pada kuartal I tahun lalu.

Alhasil, perseroan pun membukukan peningkatan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp96,14 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang rugi Rp79,24 miliar.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan juga meningkat menjadi Rp3,79 triliun pada kuartal I/2024 dari posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp3,78 triliun.

Total liabilitas jangka pendek perseroan turun menjadi Rp2,21 triliun dari Rp2,23 triliun. Sementara liabilitas jangka panjang naik menjadi Rp1,58 triliun dari Rp1,55 triliun per akhir tahun 2023.

Adapun, jumlah ekuitas perseroan turun menjadi Rp1,11 triliun dari Rp1,21 triliun. Posisi kas dan setara kas perseroan mengalami penurunan menjadi Rp21,18 miliar dari Rp176,67 miliar.

Sementara total aset perseroan turun menjadi senilai Rp4,91 triliun dari posisi 31 Desember 2023 sebesar Rp5 triliun.

Jumlah aset lancar tercatat turun menjadi Rp1,63 triliun dari Rp1,70 triliun sementara aset tidak lancar juga turun menjadi Rp3,27 triliun dari Rp3,29 triliun.

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper