Bisnis.com, JAKARTA — Emiten peternakan PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP) membukukan peningkatan rugi bersih sepanjang kuartal III/2023 menjadi Rp263,33 miliar, seiring dengan merosotnya penjualan bersih perseroan sepanjang periode Januari hingga September 2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, emiten berkode WMPP ini mencetak penjualan bersih Rp737,59 miliar atau turun 77,92% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,34 triliun.
Secara rinci, penjulan WMPP ditopang utamanya oleh penjualan sapi yang turun 50,29% menjadi Rp255,70 miliar dibandingkan sembilan bulan pertama tahun 2022 sebesar Rp514,41 miliar.
Penjualan daging dan daging olahan juga ambles menjadi Rp152,42 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp452,60 miliar. Kemudian, penjualan karkas juga turun 92,98% menjadi Rp133,18 miliar dari sebelumnya Rp1,89 triliun pada kuartal III/2023.
Turunnya penjualan bersih, membuat beban pokok penjualan perseroan turut anjlok 75,86% menjadi Rp703,73 miliar dari posisi Rp2,91 triliun di kuartal III tahun lalu.
Alhasil, perseroan pun membukukan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp263,33 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang rugi Rp10,34 miliar.
Baca Juga
Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan turun menjadi Rp3,79 triliun pada kuartal III/2023 dari posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp3,97 triliun.
Total liabilitas jangka pendek perseroan turun menjadi Rp2,54 triliun dari Rp3,09 triliun. Sementara liabilitas jangka panjang niak menjadi Rp1,25 triliun dari Rp878,78 miliar per akhir tahun 2022.
Adapun, jumlah ekuitas perseroan turun menjadi Rp1,81 triliun dari Rp2,09 triliun. Posisi kas dan setara kas perseroan mengalami penurunan menjadi Rp25,44 miliar dari Rp313,44 miliar.
Sementara total aset perseroan turun menjadi senilai Rp5,61 triliun dari posisi 31 Desember 2022 sebesar Rp6,07 triliun.
Jumlah aset lancar tercatat turun menjadi Rp2,29 triliun dari Rp2,70 triliun sementara aset tidak lancar juga turun menjadi Rp3,32 triliun dari Rp3,36 triliun.