Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pintu Papan Pemantauan Khusus Terbuka kala BREN Disuspensi Lagi?

Saham BREN telah disuspensi selama 2 hari sejak perdagangan Senin (27/5/2024). Apakah saham BREN akan masuk ke dalam papan pemantauan khusus?
Artha Adventy, Pandu Gumilar
Artha Adventy & Pandu Gumilar - Bisnis.com
Selasa, 28 Mei 2024 | 10:35
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) telah disuspensi selama 2 hari sejak perdagangan Senin (27/5/2024). Apakah saham BREN akan masuk ke dalam papan pemantauan khusus?

Bila mengacu pada peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) saham yang masuk dalam papan pematauan khusus, salah satu kriterianya adalah suspensi. Pada poin nomor 10 disebutkan saham yang masuk papan pemantauan khusus karena dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 (satu) hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

Adapun pada Selasa (28/5/2024), saham BREN terhitung telah dua hari bursa terkena suspensi. Sementara itu, Manajemen BEI ketika dikonfirmasi mengenai potensi itu masih belum memberikan tanggapannya. Bila menilik dari papan pemantauan khusus sejauh ini belum ada saham yang masuk dengan kriteria nomor 10.

Seperti yang diketahui, Bursa melakukan suspensi perdagangan saham BREN pada 27 Mei 2024. Suspensi ini dilakukan karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BREN. 

Sebelumnya, Bursa juga telah mensuspensi saham BREN pada perdagangan Jumat (3/5/2024) namun suspensi dibuka pada perdagangan Senin (6/5/2024). 

Saham BREN saat ini berada di level Rp11.250 per saham. Secara year to date, saham BREN telah naik 50,50%. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp1.505,09 triliun, BREN memiliki PER 823,77 kali dengan PBVR sebesar 200,69 kali. 

Sebelumnya, BEI telah meminta penjelasan BREN terkait beberapa hal salah satunya anomali pergerakan harga saham serta jumlah investor yang berkurang. 

Corporate Secretary BREN Merly mengatakan penurunan jumlah investor pada April 2024 berasal dari investor retail yang kemungkinan melakukan aksi profit taking ketika terjadi peningkatan harga saham BREN. Hal ini tercermin juga dari jumlah kepemilikan saham oleh investor institusional yang terus melakukan akumulasi. 

“Menurut perkiraan kami, kondisi ini terjadi khususnya berkaitan dengan naiknya harga saham akibat masuknya Perseroan ke dalam S&P Global Clean Energy Index & iShares Clean Energy pada tanggal 19 April 2024,” kata Merly, dikutip Selasa (28/5/2024). 

Selain mempertanyakan penurunan jumlah investor, Bursa juga meminta penjelasan terkait kenaikan harga saham saat volume penjualan turun. 

BREN mengklaim ada tiga faktor yang menyebabkan harga saham tidak turun saat volume penjualan berkurang, di antaranya sektor EBT yang diminati global, minimnya sektor EBT di BEI serta keinginan investasi jangka panjang oleh investor. 

Meski telah memberikan penjelasan kepada Bursa, suspensi saham BREN masih belum dicabut hingga perdagangan hari ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper