Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek EBT Menyala, PGEO Genjot Ekspansi

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) melakukan sejumlah pengembangan kapasitas listrik seiring dengan prospek cerah EBT.
Pengembangan PLTP Sorik Marapi dengan kapasitas total sebesar 240 MW merupakan salah satu proyek strategis nasional dan menjadi bagian dalam Program 35.000 MW maupun Program FTP 10.000 MW Tahap II. /ebtke.esdm.go.id
Pengembangan PLTP Sorik Marapi dengan kapasitas total sebesar 240 MW merupakan salah satu proyek strategis nasional dan menjadi bagian dalam Program 35.000 MW maupun Program FTP 10.000 MW Tahap II. /ebtke.esdm.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup BUMN Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) melakukan sejumlah pengembangan kapasitas terpasang, termasuk potensi akuisisi PLTP Sorik Marapi. 

Aksi ini dilakukan seiring dengan prospek bisnis energi baru terbarukan (EBT) ke depan serta target penambahan kapasitas sebesar 1 gigawatt dalam 2 tahun ke depan. 

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi mengatakan saat ini fokus utama PGE adalah penambahan kapasitas terpasang dari lapangan domestik yang ada dalam portofolio perusahaan. 

“Meski demikian, kami juga terbuka untuk meninjau potensi lapangan yang lain termasuk PLTP Sorik Marapi untuk melihat kesempatan yang ada,” kata Julfi kepada Bisnis, Selasa (28/5/2024). 

Di sisi lain, PGEO sendiri memiliki ambisi menambah kapasitas terpasang menjadi sebesar 1 gigawatt dalam dua tahun mendatang. 

Guna dapat merealisasikan target tersebut, PGEO juga melakukan penambahan kapasitas pada proyek Huluais dan Lumut Balai. 

Sampai dengan saat ini, proyek Huluais telah merampungkan Front End Engineering Design. Saat ini perkembangan proyek Unit 1&2 sebesar 2x55 megawatt berada di tahap akuisisi lahan untuk fasilitas produksi dengan target operasi di 2026.

Sementara itu, untuk Lumut Balai, tahap konstruksi Unit-2 55 MW sudah mencapai 69% untuk mengejar target penambahan kapasitas terpasang di Desember 2024.

“PGE meyakini bahwa proyek-proyek yang sudah ada dapat diselesaikan sesuai target untuk menjadi 1 GW Company dalam 2 tahun ke depan,” lanjutnya. 

Julfi mengatakan PGEO memiliki optimisme besar terhadap prospek bisnis panas bumi di Indonesia. Meskipun saat ini banyak energi alternatif lain, PGEO meyakini panas bumi tetap memiliki keunggulan karena pasokannya yang stabil dan terus menerus sehingga bisa menjadi tulang punggung transisi energi nasional.

PGEO akan fokus pada strategi organik dengan mengembangkan potensi panas bumi dan optimalisasi operasi lapangan yang ada (existing). Salah satunya dengan target penambahan kapasitas terpasang sebesar 55MW dari Lumut Balai Unit 2 di Desember 2024.

Selain itu, PGEO berusaha melakukan percepatan peningkatan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Perseroan hingga 1 GW dalam 2 tahun ke depan. 

“Itu artinya penambahan kapasitas terpasang sebesar 340 MW dalam dua tahun ke depan,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper