Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melesat dalam beberapa hari terakhir berkat adanya peralihan dana investor asing ke emiten teknologi tersebut jelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). GoTo akan menyelenggarakan rapat pemegang saham pada 11 Juni mendatang.
Pada perdagangan Senin, (27/5/2024), saham GOTO naik 6,06% ke posisi Rp70 per unit setelah sempat menyentuh Rp72 atau naik 9%. Saham teknologi itu menguat sebanyak 4 poin dari level pembukaan pada posisi Rp66. Adapun investor terpantau melakukan transaksi sebanyak 54.943 kali.
Saham yang beredar pada perdagangan hari ini (27/5) mencapai 6,01 miliar lembar dengan perkiraan nilai mencapai Rp417,34 miliar. Sebagai informasi, GOTO menjadi satu dari dua saham yang menguat kala mencatatkan transaksi lebih dari Rp400 miliar. Adapun saham lain seperti TLKM, TPIA, BBCA, BBRI, BMRI dan ASII justru mengalami pelemahan.
Jajaran big caps ini masih terkena sentimen sell off investor asing yang berlangsung sejak 2 pekan terakhir. Pada perdagangan Senin saja (27/5), sebagai contoh, asing melepas BBRI, BBCA dan BMRI masing masing Rp800 miliar, Rp348 miliar dan Rp294 miliar
Sementara itu, penguatan GOTO salah satunya ditopang oleh pembelian investor asing yang mencapai Rp45,6 miliar pada perdagangan kemarin. Bila melihat trennya, dalam sepekan terakhir investor asing terpantau melakukan pembelian sebanyak Rp61,61 miliar.
Begitu juga dengan sebulan terakhir mencapai Rp260,65 miliar dan Rp111 miliar dalam tiga bulan terakhir. Sebaliknya, dalam rentang sebulan terakhir saham BBRI dilego asing Rp10,29 triliun dan BBCA sebesar Rp511 miliar.
Baca Juga
Analis NH Korindo Sekuritas Richard Jonathan Halim mengatakan adanya peralihan dana investor asing telah mendorong penguatan saham GOTO.
“Ya pembelian asing salah satu faktor pendukung naiknya saham GOTO, karena bisa kita lihat data selama 1 bulan ini asing sudah melakukan pembelian sebanyak Rp260 miliar, dan per tanggal 22 kemarin sebelum libur sebanyak Rp52,9 miliar,” katanya kepada Bisnis, Selasa (28/5/2024).
Menurut Richard investor asing mulai tertarik mengakumulasi saham GOTO setelah mereka kompak melakukan penjualan pada saham-saham perbankan. “Ini bertolak belakang pada saham GoTo yang dapat diasumsikan asing mulai tertarik juga antusias mulai dari valuasi perusahaan serta aksi korporasi dan langkah perseroan ke depannya,” tegasnya.
Richard menilai pergerakan saham GoTo makin menarik secara teknikal, didukung volume perdagangan yang besar, sekalipun saat ini harga saham masih tertahan di area resistance Rp72 sampai dengan Rp74.
Richard menganalisa bila saham GOTO mampu menembus area tersebut, ada potensi untuk melanjutkan kenaikan ke harga Rp82 yang juga merupakan area dari MA200.
Oleh sebab itu, investor dia sarankan untuk memanfaatkan momentum dengan buy on weakness. Terdapat peluang bottom reversal di range harga tersebut.
“Kami merekomendasikan beli GoTo dengan target di Rp 81 per saham. Adapun yang perlu di-waspadai investor menjelang bulan depan akan semakin volatil melihat akan adanya aksi korporasi besar yang akan disetujui pada RUPS tanggal 11 Juni 2024, mulai dari buyback saham, private-placement hingga pergantian komisaris, dan lain lain,” ungkapnya.
Menurutnya investor boleh mengikuti momentum menggunakan teknikal untuk jangka pendek pada saham GOTO.
Sebagai informasi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada Maret 2024 mengumumkan akan melakukan buyback saham dengan dana sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun (kurs US$1 = Rp15.500).
Adapun, yang mendorong GOTO melakukan aksi tersebut adalah hasil kinerja keuangan yang telah mencapai level profitability dengan pencapaian EBITDA yang disesuaikan Rp77 miliar pada kuartal IV/2023.
“Rencana ini mencakup inisiatif pembelian kembali saham (share buyback) sebanyak banyaknya US$ 200 juta di mana realisasi akan tergantung pada persetujuan pemegang saham dan regulator,” tulis manajemen.
----------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.