Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil William Tanuwijaya, Pendiri yang Tinggalkan Tokopedia setelah Dikuasai TikTok

William Tanuwijaya, pendiri Tokopedia yang melepas jabatannya sebagai Komisaris GOTO, setelah Tokopedia diakuisisi 75% sahamnya oleh TikTok.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya usai konferensi pers pada Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Dendra Syarizka
CEO Tokopedia William Tanuwijaya usai konferensi pers pada Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Dendra Syarizka

Bisnis.com, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengumumkan rencana mundur para pendirinya dari jabatannya di kursi pengurus GOTO. 

Salah satunya William Tanuwijaya, yang akan lengser dari jabatannya sebagai Komisaris GOTO. Setelah hampir 15 tahun membangun Tokopedia, kini William memutuskan hengkang. 

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), GOTO melaporkan rencana perombakan anggota direksi dan dewan komisaris pada Senin (20/5/2024). 

Dalam keterbukaan informasi disebutkan bahwa masa jabatan William Tanuwijaya dan Melissa Siska Juminto sebagai Komisaris dan Direksi telah berakhir, seiring dengan panggilan RUPS Tahunan dan RUPSLB yang akan digelar pada 11 Juni 2024. 

Hengkangnya para pendiri Tokopedia terjadi setelah GOTO secara resmi diakuisisi oleh media sosial asal China, TikTok dengan kepemilikan saham mencapai 75%.  

Sosok William Tanuwijaya

William Tanuwijaya merupakan pendiri Tokopedia pada hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2009 silam, bersama dengan rekannya, Leontinus Alpha Edison. 

Bukan berasal dari keluarga kaya, pria kelahiran Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara pada 11 November 1981 itu harus bekerja untuk membiayai kuliah dan hidupnya sehari-hari saat ayahnya jatuh sakit. 

William menempuh pendidikan tinggi di Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Semasa kuliah, dia juga mengambil pekerjaan sambilan mulai dari menjadi penjaga warnet. Dari sanalah dia membangun ketertarikannya di dunia digital dan internet. 

Setelah lulus pada 2003, dia kemudian sempat mencari pengalaman bekerja di beberapa perusahaan pengembangan software komputer. Dari pengalaman yang dia dapatkan, akhirnya William berniat untuk membangun bisnisnya sendiri.

Pada 2007, berbekal pengalaman kerjanya, dia mulai mewujudkan gagasannya membuat tempat belanja online, yang kemudian dia beri nama Tokopedia. Dia mewujudkan idenya itu bersama temannya, Leontinus Alpha Edison. 

Bergelut jatuh bangun mencari investor, akhirnya setelah dua tahun, pada 2009 Tokopedia resmi diluncurkan, berbentuk website melalui domain Tokopedia.com yang berhasil mengajak 509 penjual dan 4.560 anggota yang tergabung. 

Saat awal diluncurkan, Tokopedia juga berhasil meraup transaksi sebesar Rp3,3 juta. 

Dengan tren penggunaan internet yang semakin berkembang dan belanja online mulai menjadi pilihan, dalam setahun Tokopedia berkembang pesat mengumpulkan 4,659 pedagang dan 44.785 anggota member dengan jumlah transaksi mencapai Rp5,95 miliar. 

Terus mendorong perkembangan, Tokopedia kemudian bergabung bersama Gojek, layanan ojek online yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas finansial. Melalui kerja sama tersebut, tak hanya pilihan pembayaran yang semakin beragam, tapi juga memastikan pengiriman lebih cepat ke pelanggan. 

Sampai akhirnya pada 11 April 2022, keduanya bergabung bersama, melantai di Bursa Efek Indonesia dengan nama PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). 

Saat ini, Tokopedia sudah memiliki 63,8 juta pengguna, dengan 17,7 juta pedagang, dan ditambah dengan 2,7 juta mitra pengemudi. 

Sementara itu, meskipun hengkang, mengutip RTI Business, sampai dengan Selasa (21/5/2024), William Tanuwijaya masih menjadi pemegang saham pengendali GOTO dengan kepemilikan sebesar 1,05% dan 0,61% atau total sebanyak 19.884.858.973 saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper