Bisnis.com, JAKARTA - Emiten unggas (poultry) PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) membeberkan strategi perseroan dalam menghadapi gejolak harga pakan. Sebagaimana diketahui, fluktuasi harga bahan baku pakan ternak menjadi beban utama bagi emiten unggas.
Mengacu data Bloomberg per Selasa (21/5/2024) pukul 14.40 WIB, harga jagung turun 0,98% menyentuh US$456 per bushel. Sementara itu harga bungkil kedelai (soybean meal) turun tipis 0,05% ke level US$373,9 per ton. Harga pakan ternak mengalami fluktuasi signifikan sejak awal 2024.
Direktur Malindo Feedmill Rewin Hanrahan mengatakan, strategi perseroan yaitu pada saat musim panen raya, Malindo bekerja sama dengan petani jagung lokal untuk menekan biaya bahan baku pakan. Pada saat yang sama, perseroan juga terus memantau fluktuasi harga jagung internasional.
Selain fluktuasi harga pakan ternak, perseroan juga menghadapi gejolak stabilitas harga anak ayam umur sehari (day old chicken/DOC) dan ayam broiler. Menurutnya, krisis ekonomi global mengakibatkan daya beli masyarakat menurun.
"Sementara itu, untuk fluktuasi harga DOC tidak terhindarkan, di mana ada peak season seperti perayaan-perayaan Ramadan dan Lebaran yang menyebabkan harga naik, namun ada juga pelambatan," ujar Rewin saat paparan publik MAIN, Selasa (21/5/2024).
Oleh sebab itu, MAIN menyiapkan berbagai kebijakan strategis untuk mengatasi kendala tersebut. Misalnya, menunda belanja modal dan meningkatkan efisiensi produksi serta melakukan penghematan di setiap lini produksi dan operasional.
Baca Juga
"Kami juga melakukan manajemen pembelian bahan baku dan penyesuaian harga jual yang tepat. Selain itu, kami meningkatkan penjualan ekspor," jelasnya.
Dia mengatakan, perseroan juga mendukung program pemerintah untuk menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran, khususnya di industri peternakan.
Menilik kinerjanya, MAIN mencatatkan laba bersih sebesar Rp87,65 miliar per kuartal I/2024, atau berbalik dari periode tiga bulan pertama 2023 yang mengalami kerugian Rp172,86 miliar.
Capaian laba itu juga didorong kenaikan penjualan bersih 21,20% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp3,24 triliun, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp2,67 triliun.
Secara terperinci berdasarkan segmen, penjualan pakan ternak sebesar Rp2,36 triliun, diikuti peternakan DOC sebesar Rp540,51 miliar, ayam broiler Rp947,27 miliar, dan makanan olahan Rp76,9 miliar. Penjualan itu dikurangi biaya eliminasi Rp681,81 miliar.
Seiring kenaikan penjualan, beban pokok MAIN juga ikut terkerek 9,36% menjadi Rp2,86 triliun dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp2,61 triliun. Untuk pembelian bahan baku, MAIN menggelontorkan sebesar Rp2,85 triliun.
Adapun, laba bruto perseroan melonjak signifikan 517,4% menjadi Rp385,56 miliar, dibandingkan kuartal I/2023 sebesar Rp62,44 miliar.