Bisnis.com, JAKARTA — PT Leong Hup Jayaindo menyerok 44,55 juta saham emiten unggas dan pakan ternak PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN).
Sekretaris Perusahaan Malindo Feedmill Andre Andreas Hendjian menyampaikan PT Leong Hup Jayaindo memborong 44.559.550 saham MAIN lewat transaksi yang dilaksanakan pada 18 Juli 2025.
Jumlah pembelian saham MAIN oleh PT Leong Hup Jayaindo setara dengan 2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh oleh Malindo Feedmill.
Transaksi pembelian saham MAIN itu dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp800 per saham. Dengan demikian, PT Leong Hup Jayaindo merogoh kocek Rp35,64 miliar untuk merampungkan transaksi itu.
Berdasarkan situs resminya, PT Leong Hup Jayaindo didirikan pada 2005. Perusahaan yang berkantor pusat di Medan, Sumatra Utara, merupakan produsen utama dan distributor pakan unggas, pakan aqua, dan pakan ternak lainnya di seluruh Indonesia.
PT Leong Hup Jayaindo memiliki anak usaha yang bergerak di bidang importasi dan distributor imbuhan pakan, vaksin, dan produk peternakan lainnya, yaitu PT Sehat Cerah Indonesia (SCI).
SCI juga memiliki kemitraan yang kuat dengan perusahaan-perusahaan terkenal seperti Delacon, Norel, Calier dan lainnya di Eropa, Amerika Serikat, dan Malaysia.
Merujuk laporan bulanan registrasi pemegang efek per 30 Juni 2025, PT Leong Hup Singapore tercatat memiliki 11.967.200 saham atau 0,53% saham MAIN.
Sementara itu, kepemilikan saham mayoritas Malindo Feedmill digenggam oleh Dragon Amity Pte. Singapura dengan porsi 57,27% atau sebanyak 1.282.142.142 saham. Dengan demikian, porsi pemegang saham non-pengendali sebesar 956.606.858 saham atau setara dengan 42,73%.
Laporan tersebut juga menyampaikan jumlah kepemilikan saham MAIN oleh Lau Joo Hwa sebesar 0,31%, Rudy Hartono 0,05%, dan Tan Lai Kai sebanyak 0,01%.
Pada perkembangan lain, Malindo Feedmill merancang ekspansi pada 2025 dengan membangun pabrik baru hingga membidik pasar ekspor ke Timur Tengah.
Direktur Malindo Feedmill Rudy Hartono Husin mengatakan, salah satu langkah ekspansi MAIN pada 2025 adalah dengan memulai proyek besar yang tertunda pembangunannya, yakni pabrik pakan ternak di Lampung.
Dalam mengembangkan proyek tersebut, MAIN menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) Rp350 miliar sampai Rp400 miliar. Feedmill di Lampung akan memiliki kapasitas 300.000 metrik ton per tahun.
"Cukup besar [capex yang disiapkan], karena kami teruskan pembangunan di Lampung pada kuartal III/2025 yang diselesaikan dalam setahun, jadi kuartal III/2026 bisa selesai," kata Rudy dalam public expose pada Kamis (22/5/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.