Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN farmasi, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mengumumkan akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023. Undangan ini mengindikasikan Laporan Keuangan KAEF akan segera terbit.
Mengutip keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menyampaikan pemberitahuan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023.
Sekretaris Kimia Farma, Dharma Syahputra mengatakan RUPS tahun buku 2023 Kimia Farma akan dilaksanakan di Jakarta pada Kamis, 20 Juni 2024.
"Perseroan belum secara pasti menetapkan dimana lokasi akan diadakannya RUPS tersebut, namun perseroan akan terus menginformasikan dan sesegera mungkin akan diumumkan dan sesuai dengan iklan,” ujar Dharma, Rabu (15/5/2024).
Selain itu, perseroan turut menyampaikan bagi para pemegang saham berhak hadir ialah yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 28 Mei 2024.
Undangan RUPST Kimia Farma menjadi sinyal laporan keuangan atau Kinerja Emiten tersebut bakal segera meluncur. Adapun, hingga saat ini KAEF baru menyampaikan laporan keuangan per September 2023.
Baca Juga
Dari sisi kinerja, KAEF mencatat rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp177,36 miliar hingga kuartal III/2023. Jumlah ini susut 1,97% year-on-year (YoY), periode dibandingkan tahun sebelumnya yang merugi Rp180,93 miliar.
Di tengah kerugian itu, pendapatan KAEF mengalami kenaikan sebesar 8,15% YoY menjadi Rp7,71 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh meningkatnya penjualan produk etikal sebesar 12,25% menjadi Rp2,89 triliun, dari tahun sebelumnya Rp2,58 triliun.
Selain itu, penjualan produk generik sepanjang kuartal III/2023 mencapai Rp1,82 triliun atau tumbuh 27,17% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp1,43 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok KAEF ikut terkerek 6,25% menjadi Rp4,89 triliun. Dengan demikian, KAEF masih mencatatkan laba bruto sebesar Rp2,81 triliun atau meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp2,52 triliun.
Sebelumnya, Corporate Secretary KAEF Ganti Winarno Putro meyakini bisnis farmasi nasional ke depan masih akan terus mengalami pertumbuhan selaras dengan meningkatnya perekonomian nasional. Apalagi, peluang penurunan suku bunga juga terbuka lebar pada 2024.
Seiring dengan keyakinan itu, KAEF akan melakukan perluasan pemasaran produk baik yang sudah eksisting maupun pasar baru. Sampai dengan saat ini, Kimia Farma tercatat memiliki lebih dari 1.232 jaringan apotek di seluruh Indonesia.
Selain itu, untuk melengkapi ekosistem farmasi, perseroan juga memiliki PT Kimia Farma Diagnostika dalam jasa layanan laboratorium klinik dan klinik kesehatan, sebagai anak perusahaan dari PT Kimia Farma Apotek.
Winarno menambahkan bahwa Kimia Farma juga akan terus memperkuat portofolio produk, serta meningkatkan fasilitas layanan kesehatan kepada masyarakat. (Fasya Kalak Muhammad)