Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Gerus Kinerja ITMG Kuartal I/2024

Rata-rata harga batu bara jadi penyebab kinerja ITMG anjlok sepanjang kuartal I/2024 meski kinerja operasional meningkat.
Aktivitas pertambangan batu bara kelompok usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. /itmg.co.id
Aktivitas pertambangan batu bara kelompok usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. /itmg.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten batu bara PT Indo tambangraya megah Tbk. (ITMG) sepanjang kuartal I/2024 tergerus akibat average selling price (ASP) batu bara yang lebih rendah. 

Manajemen ITMG menyebutkan harga jual rata-rata atau ASP batu bara tercatat lebih rendah meski volume penjualan batu bara naik 11% sepanjang kuartal I/2024. 

Pendapatan ITMG terdampak penurunan harga jual rata-rata (ASP) batubara sebesar 36%, dari US$151 per ton pada kuartal I/2023 menjadi US$97 per ton pada kuartal I/2024 sejalan dengan tren penurunan harga batubara global.

Kemudian, ITMG mencatatkan total produksi sebesar 4,9 juta ton sepanjang kuartal I/2024 atau lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,8 juta ton. 

“Meski produksi tinggi, biaya royalti menurun seiring dengan lebih rendahnya ASP batubara,” tulis manajemen, dikutip Sabtu (11/5/2024). 

Seperti yang diketahui, ITMG tercatat membukukan laba bersih sebesar US$61,60 juta atau setara dengan Rp977,82 miliar (kurs jisdor Rp15.873) sepanjang kuartal I/2024. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, laba bersih ITMG anjlok 66,28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$182,71 juta. 

Anjloknya laba bersih tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan. Sepanjang kuartal I/2024, ITMG membukukan pendapatan bersih sebesar US$489,23 juta atau setara dengan Rp7,76 triliun. Pendapatan tersebut turun 28,63% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$685,58 juta. 

Sejalan dengan pendapatan yang tergerus, beban pokok juga ikut turun menjadi US$369,87 juta atau setara dengan Rp5,86 triliun. Beban tersebut lebih rendah 11,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$418,67  juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper