Bisnis.com, JAKARTA - PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) dan investasi senilai US$58 juta atau sekitar Rp939,54 miliar (asumsi kurs Rp16.199 per US$) pada 2024.
Direktur MBAP Yulius Leonardo mengatakan bahwa nilai tersebut bakal digunakan untuk mendorong pertumbuhan anak-anak perusahaan yang dimiliki Perseroan.
“Terkait dengan capex, visi kita ke depan mendorong untuk pertumbuhan anak-anak perusahaan yang dimiliki Perseroan. Tahun 2024, target total capex US$57,8 juta,” kata Yulius dalam paparan publik MBAP, Kamis (2/5/2024).
Yulius menjabarkan bahwa belanja modal tersebut nantinya bakal digunakan sekitar 10,4% atau US$6 juta untuk investasi di Mitrabara. Lalu, sisanya atau kurang lebih 90% anggaran tersebut akan disebar ke anak-anak perusahaan.
“Itu menunjukkan komitmen kita di mana kita fokus ke pengemabangan anak usaha kita,” ujar Yulius.
Adapun, MBAP membukukan laba bersih US$21,69 juta atau Rp351,3 miliar (asumsi kurs Rp16.199 per US$) sepanjang 2023. Perolehan tersebut anjlok 87,9% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai US$179,39 juta.
Baca Juga
Pendapatan konsolidasi perseroan juga tercatat mengalami penurunan dari US$224,09 juta pada 2022 menjadi US$449,54 juta pada 2023.
Direktur Utama Mitrabara Adiperdana Khoirudin menyampaikan, turunnya laba bersih perusahaan dikarenakan terjun bebasnya harga batu bara di pasar global
“Koreksi tajam harga batu bara di pasar global menjadi pemicu utama penurunan pendapatan dan laba bersih perusahaan serta kebijakan pemerintah berupa penyesuaian tarif dan formula royalti,” kata Khoirudin dalam paparan publik MBAP, Kamis (2/5/2024).
Adapun, untuk penjualan batu bara, Mitrabara pada tahun 2023 berhasil melakukan penjualan batu bara sebanyak 2,13 juta ton dengan total produksi pada tahun 2023 sebesar 2,09 juta ton.
Meski demikian, Khoirudin menekankan bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam tetap keadaan dan sehat. Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek masih sangat baik, terlihat dari rasio lancar perusahaan yang cukup besar, yakni 3,74 kali.
Rasio liabilitas terhadap ekuitas juga masih terkelola dengan baik di level 0,33 kali, sementara rasio liabilitas terhadap total aset 0,24 kali.
Kondisi keuangan yang sehat memungkinkan Mitrabara cukup leluasa untuk mengembangkan usaha, baik secara organik maupun unorganik.