Bisnis.com, JAKARTA - PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) meraup pendapatan bersih US$472 juta pada kuartal I 2024. Pendapatan itu diperoleh dari bisnis kimia dan infrastruktur yang masing-masing menyumbang sebesar US$447 juta dan US$24,7 juta.
Direktur Chandra Asri Group Suryandi menambahkan TPIA juga mencapai EBITDA posisi sebesar US$ 1,1 juta pada kuartal I-2024.
"Chandra Asri Group juga mencatat liquidity pool yang kuat per 31 Maret 2024 dengan total liquidity pool sebesar U$2,38 miliar yang terdiri dari kas dan setara kas sebesar US$1,03 miliar, surat berharga senilai US$1,121 miliar, dan fasilitas committed revolving credit yang tersedia sebesar US$226 juta," kata Direktur Chandra Asri Group, Suryandi, dalam keterangan resminya, Rabu (2/5/2024).
Suryandi menyebut, selama kuartal pertama 2024, Perseroan menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan praktik tata kelola yang kuat.
Lanjut dia menyatakan, Chandra Asri Group kembali mencapai pencapaian signifikan dalam rencana pembangunan Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride berskala dunia dengan ditandatanganinya kontrak offtake garam berdurasi tiga tahun dengan opsi perpanjangan untuk tiga tahun berikutnya dengan BCI Minerals Ltd.
Perjanjian offtake ini terkait kontrak penyediaan tahunan 300.000 ton yang akan meningkat hingga 600.000 ton garam per tahun.
Baca Juga
BCI sedang mencari investment grade off-taker, dan setelah melakukan uji tuntas yang terperinci mengenai kualitas kredit dan kredensial ESG, Chandra Asri Group dianggap sebagai Acceptable Counterparty untuk Pembiayaan Proyek BCI Mineral.
"Bersamaan dengan inisiatif-inisiatif lain sebelumnya, yaitu potensi kemitraan strategis dengan INA, kemitraan dengan pemberi lisensi kelas dunia, dan potensi kolaborasi dengan INALUM, inisiatif-inisiatif ini menyoroti komitmen kami untuk memperkuat industri kendaraan listrik yang dinamis dan memperluas kehadiran kami di pasar," ungkap dia.
Pada kuartal I 2024, Chandra Asri Group juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan ke-4 tahap IV dengan jumlah total Rp 1,5 triliun. Obligasi itu mengalami kelebihan permintaan karena tingginya minat partisipasi investor ritel, perbankan, dan institusi.
Pencapaian ini, sambungnya, mencerminkan tingginya kepercayaan investor domestik terhadap kinerja dan kekuatan finansial perseroan.
"Kami senang bahwa program obligasi ini menawarkan pilihan yang kredibel bagi investor yang ingin meningkatkan keuntungan mereka, diimbangi dengan fokus holistik dalam menjaga standar lingkungan, sosial, dan tata kelola yang tinggi," jelas Suryandi.