Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kupon ST012 Lebih Menarik dari Deposito

Investasi syariah ST012 tidak hanya aman dijamin negara tetapi juga menawarkan imbal hasil yang lebih menarik daripada deposito bank.
Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Sukuk Tabungan Seri ST010 di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Sukuk Tabungan Seri ST010 di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah kembali tawarkan Surat Berharga Syariah Negara yang bisa menjadi instrumen investasi bagi masyarakat melalui seri Sukuk Tabungan ST012. Produk investasi syariah ini tidak hanya aman dijamin negara tetapi juga menawarkan imbal hasil yang lebih menarik daripada deposito bank.

Chief Operating Officer Bareksa Ni Putu Kurniasari menjelaskan bahwa akan banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi Sukuk Tabungan ST012.

Putu menilai setidaknya ada beberapa alasan utama ST012 bisa menjadi pilihan investasi aman dan menguntungkan untuk semua kalangan investor. Salah satunya adalah imbal hasil yang dijanjikan atau kupon ST012 lebih menarik daripada deposito perbankan, bahkan bisa mencapai dua kali lipatnya.

“Sukuk Tabungan untuk tenor 2 tahun atau ST012T2 menawarkan kupon 6,4% per tahun dan ST012T4 tenor 4 tahun menawarkan kupon 6,55% per tahun, yang bersifat floating with floor. Bandingkan dengan deposito bank besar konvensional yang hanya sekitar 3% setahun sebelum pajak, imbal hasil Sukuk Tabungan bisa mencapai 2 kali lipatnya. Terlebih lagi, fitur floating with floor memungkinkan imbal hasil naik kalau suku bunga acuan naik, tetapi tidak bisa turun dari batas minimalnya,” jelas Putu dalam keterangan resmi, Senin (29/4/2024).

Selain itu, pokok dan imbal hasil Sukuk Tabungan 100% dijamin oleh negara melalui Undang-Undang tentang SBSN. Misalnya saja investor membeli nilai maksimal Rp5 miliar untuk tenor 2 tahun dan maksimal Rp10 miliar tenor 4 tahun, total Rp15 miliar tersebut dijamin oleh negara.

Jika dibandingkan dengan deposito yang hanya dijamin maksimal Rp2 miliar oleh LPS, itupun untuk bunga yang setara atau di bawah acuan penjaminan LPS saat ini sebesar 4,25%.

Lalu jika dilihat dari segi pajak ST012 lebih unggul karena imbal hasilnya hanya terkena potongan 10%, lebih kecil daripada pajak bunga deposito yang sebesar 20%. Oleh karena itu, investor bisa mengoptimalkan potensi keuntungan dari investasi di Sukuk Tabungan ini.

Modal yang diperlukan untuk berinvestasi di Sukuk Tabungan juga dinilai sangat terjangkau. Mulai dari Rp1 juta, para investor sudah bisa dipastikan untuk membeli dan memiliki satu unit ST012.

"Entry barrier untuk investasi di ST012 lebih rendah dengan potensi imbal hasil setara dengan investor bermodal besar. Bandingkan dengan deposito di bank besar yang minimal saldonya sebesar Rp10 juta, tetapi rate-nya mungkin lebih rendah daripada yang saldonya Rp1 miliar," jelasnya.

Putu turut menjelaskan bahwa instrumen ini menawarkan likuiditas yang juga menarik selain terdapat dua pilihan jangka waktu (tenor) dari ST012 yaitu tenor 2 tahun dan 4 tahun. Meski investor tidak bisa menjual ST012 sebelum jatuh tempo, ada opsi untuk melakukan pencairan lebih awal (early redemption) di separuh waktu investasinya.

“Jadi, kalau butuh dana mendadak, investor ST012T2 bisa mengajukan early redemption separuh dari nilai pembelian pada tahun 2025. Sedangkan investor ST012T4 bisa mengajukan early redemption separuh dari nilai pembelian pada tahun 2026,” tambahnya.

Dalam publikasi terpisah, Direktur Retail Mandiri Sekuritas, Theodora VN Manik, mengatakan sebagai perusahaan efek yang dominan di industri pasar modal Indonesia, Mandiri Sekuritas berkomitmen untuk meningkatkan pertumbuhan investasi para nasabah sekaligus mendukung visi pemerintah dalam membangun negeri.

Dengan berinvestasi di ST012, investor juga berpartisipasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional karena produk ini diluncurkan sebagai wujud strategi pengelolaan pembiayaan pemerintah yang terstruktur.

“ST012 merupakan pilihan tepat bagi nasabah untuk mendiversifikasi produk investasi pasar modal dengan fundamental yang lebih kuat. Produk ini dapat menjadi solusi investasi yang menjaga nilai aset di tengah tingkat suku bunga tinggi. (Fasya Kalak Muhammad).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper