Bisnis.com, JAKARTA – Sektor komoditas khususnya batu bara diproyeksikan meraih keuntungan berlipat di tengah upaya pemerintah mengatasi depresiasi rupiah ke depan.
Fakhrul Fulvian, Chief Economist & Head of Fixed Income Research PT Trimegah Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa salah satu permasalahan neraca pembayaran Indonesia saat ini disebabkan oleh faktor domestic market obligation (DMO) batu bara.
DMO batu bara merupakan salah satu kebijakan yang diterbitkan pemerintah untuk pengutamaan kebutuhan batu bara dalam negeri, terutama sektor ketenagalistrikan.
“Kalau batu bara ini diturunkan saja 5% dari DMO-nya, bisa menambah neraca pembayaran kita bertambah US$1 miliar setahun dan itu sangat berarti bagi rupiah,” ujar Fulvian dalam webinar Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu (27/4/2024).
Dia pun memperkirakan pemerintah mau tidak mau akan menggulirkan kebijakan yang mendukung sektor komoditas, terutama batu bara ke depan. Hal ini dinilai sebagai langkah terbaik dalam mengatasi depresiasi rupiah.
“Mengatasi depresiasi rupiah akan menjadi prioritas utama dan hal yang paling mudah dilakukan baik untuk pebisnis maupun pemerintah dan masyarakat adalah DMO batu bara harus diturunkan,” tutur Fulvian.
Baca Juga
Menurutnya, jika Indonesia menginginkan pertumbuhan ekonomi rebound tahun depan, maka perusahaan-perusahaan di sektor batu bara setidaknya harus melaju dengan price earning (PE) rasio berada di atas 10 kali.
“Di pasar dan ekonomi Indonesia yang sehat, PE rasio dari perusahaan batu bara semuanya harus di atas 10 kali, tidak 4 atau 5 kali karena ini harus bagger di sektor tahun depan. Kalau sektor ini tidak bagger berarti ekonomi Indonesia nelangsa,” pungkasnya.
Seiring dengan proyeksi tersebut, dia mengatakan emiten yang akan mendapatkan sentimen positif dari penurunan DMO adalah perusahaan dengan kalori bata bara tidak terlalu tinggi.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.