Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sah! Pemegang Saham Vale (INCO) Sepakat Rights Issue dan Divestasi

RUPSLB Vale Indonesia (INCO) mendapat persetujuan rights issue hingga penetapan pemegang saham.
Artha Adventy,Hafiyyan
Artha Adventy & Hafiyyan - Bisnis.com
Jumat, 19 April 2024 | 22:46
Penandatanganan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) disaksikan oleh  Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo.
Penandatanganan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) disaksikan oleh  Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mendapat persetujuan rights issue hingga penetapan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (19/4/2024).

Manajemen INCO menyamaikan dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui rencana INCO untuk melakukan penambahan Modal Perseroan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).

"Selaras dengan persetujuan di atas, Vale Indonesia juga akan meningkatkan modal disetor dan modal ditempatkan sehubungan dengan pelaksanaan PMHMETD yang mana merupakan perubahan Pasal 4 anggaran dasar perseroan, yang mana disetujui oleh RUPSLB," jelas manajemen INCO dalam keterangan resmi.

RUPSLB juga menyetujui untuk menegaskan, menetapkan dan menyusun kembali susunan para pemegang saham INCO setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan (termasuk PMHMETD).

Pada mata acara terakhir, RUPSLB juga menyetujui menyetujui perubahan Pasal 11 (Direksi), Pasal 12 (Tugas dan Wewenang Direksi), Pasal 13 (Rapat Direksi), Pasal 16 (Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris) dan Pasal 17 (Rapat Dewan Komisaris) anggaran dasar Perseroan.

"Keputusan perubahan tersebut hanya akan berlaku efektif pada dan sejak penyelesaian transaksi pengambilalihan dan penerbitan Izin Usaha Pertambangan Khusus sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian kepada INCO," imbuhnya.

Dalam pengumuman RUPSLB, manajemen INCO melaksanakan RUPSLB dengan 4 mata acara RUPSLB INCO.

Pertama, persetujuan atas rencana INCO melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan rencana menerbitkan 603.445.14 (603,44 juta) saham baru. Kedua, persetujuan perubahan anggaran dasar sehubungan HMETD.

Ketiga, persetujuan atas penegasan susunan pemegang saham perseroan. Keempat, persetujuan atas perubahan anggaran dasar INCO.

Mengutip prospektus rights issue, Vale akan melepas 603.445.814 saham dan nilai nominal Rp25 per saham. 

Berdasarkan prospektus, rights issue tersebut dilakukan dalam rangka pemenuhan kewajiban divestasi saham INCO kepada MIND ID sebesar 14%. MIND ID akan membeli dan menerima pengalihan dari Vale Canada Limited (VCL), Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM), dan Vale Japan Limited (VJL) atas seluruh HMETD yang akan menjadi porsi mereka dalam private placement . 

“MIND ID akan melaksanakan seluruh HMETD tersebut dan HMETD yang akan menjadi porsi MIND ID dalam PMHMETD. MIND ID akan menerima saham tambahan sebesar 14% sehingga menjadi pemegang saham tunggal terbesar di INCO dengan kepemilikan saham 34%,” tulis manajemen.

Setelah transaksi, MIND ID dan VCL akan menjadi pengendali bersama (join controller) secara langsung di INCO. Adapun rights issue akan dilakukan selambat-lambatnya 12 bulan sejak 19 April 2024 atau saat RUPSLB menyetujui rencana tersebut. 

Dengan dilaksanakannya aksi korporasi tersebut, maka pemegang saham INCO yang tidak menggunakan HMETD akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham dalam INCO sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 5,73% apabila seluruh HMETD yang diterbitkan INCO dilaksanakan oleh pemegang HMETD yang berhak. 

Seperti yang diketahui, Kementerian BUMN mengatakan setelah penandatanganan persetujuan divestasi 14% saham INCO ke MIND ID, maka MIND ID secara bersama-sama akan mengendalikan INCO bersama VCL. 

Adapun, nilai divestasi saham tersebut disepakati di angka Rp3.050 per lembar saham dengan total investasi yang dikeluarkan MIND ID senilai US$300 juta atau sekitar Rp4,69 triliun (asumsi kurs Rp15.635 per US$). Pelunasan transaksi akuisisi ditargetkan tuntas pada Juni 2024.

Setelah transaksi selesai, MIND ID akan memegang sekitar 34% saham yang diterbitkan INCO, menjadikannya pemegang saham terbesar dalam perusahaan tersebut. VCL dan SMM masing-masing akan memegang 33,9% dan 11,5%. Sekitar 20,6% akan tetap dimiliki oleh masyarakat umum di Bursa Efek Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy & Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper