Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat Negara di Sektor Keuangan Simpan Aset di Kripto Bitcoin Cs, KPK Lakukan Penelusuran

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan dua LHKPN penyelenggara negara yang paham sektor keuangan memiliki aset kripto.
Ilustrasi warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan dalam penelusuran Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan para pejabat, menemukan penyimpanan harta dalam bentuk aset kripto.

Aset kripto adalah aset digital yang menggunakan kriptografi, jaringan peer-to-peer, dan buku besar publik untuk membuat, memverifikasi, serta mencatat transaksi. Aset kripto mencakup mata uang kripto, dana kripto, dan token digital. Contoh aset kripto yang paling sering diperbincangkan adalah Bitcoin hingga Ethereum (ETH). 

Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan pihaknya saat ini masih memeriksa dua LHKPN tersebut. Nilai aset kripto yang dimiliki oleh dua pejabat wajib lapor LHKPN itu mencapai miliaran rupiah. 

Awalnya, terang Pahala, pihaknya melakukan penelusuran terhadap LHKPN dimaksud. Hasilnya, ditemukan adanya setoran investasi oleh dua penyelenggara negara itu ke dalam aset kripto. 

"Punya individu, miliaran. Lagi saya periksa. Makanya saya lihat 'Wih pakai kripto nih'. Pas Presiden ngomong [wanti-wanti pencucian uang dengan aset kripto], ternyata benar ada nih [yang menempatkan aset di kripto]," ujarnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (23/4/2024). 

Pahala enggan menyampaikan siapa pemilik dua LHKPN yang tengah diperiksa olehnya. Namun, dia mengungkap kedua laporan harta kekayaan itu dimiliki oleh penyelenggara negara yang bergerak atau memahami sektor keuangan. 

Dia menjelaskan bahwa penyelenggara negara paling banyak menyimpan asetnya ke bentuk properti. Setelah itu, tempat penyimpanan aset terbanyak yang paling diminati oleh penyelenggara negara yaitu di bank milik negara atau himbara. 

Menurut Pahala, tidak banyak penyelenggara negara yang menyimpan asetnya dalam bentuk saham. Oleh sebab itu, dia menduga pejabat yang memiliki aset dalam bentuk kripto pasti juga memiliki saham. Beberapa di antaranya merupakan dua wajib lapor LHKPN yang kini tengah didalami oleh KPK.

"Tapi kalau dia sudah mau kripto, main saham pasti. Jadi biasanya literasinya sudah stock market, bond [obligasi], dan lain-lain," jelas Pahala. 

Pada perkembangan lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyebut adanya ancaman baru di dunia digital berupa praktik pencucian uang menggunakan aset kripto. 

Jokowi mengingatkan kewaspadaan perlu ditingkatkan setelah adanya temuan Crypto Crime Report yang melaporkan indikasi pencucian uang melalui aset kripto secara global mencapai US$8,6 miliar pada 2022. 

"Ini setara dengan Rp139 triliun. Sangat besar sekali," ujar Jokowi dalam agenda Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT), Istana Negara, Rabu (17/4/2024).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper