Bisnis.com, JAKARTA – PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) resmi melepas bisnis makanan Hero Supermarket kepada afiliasinya PT Hero Retail Nusantara. Dengan langkah tersebut, perseroan akan fokus pada optimalisasi dan pertumbuhan bisnis Guardian dan IKEA.
Menyitir keterbukaan informasi pada Senin (22/4/2024), manajemen menyatakan HERO telah menandatangani conditional sale and purchase agreement (CSPA) atau perjanjian jual beli bersyarat dengan PT Hero Retail Nusantara (HRN) pada 19 April 2024.
“Setelah melakukan tinjauan bisnis strategis, perseroan memutuskan untuk menyempurnakan fokus bisnisnya secara eksklusif pada optimalisasi dan pertumbuhan segmen bisnis Guardian dan IKEA, serta menyelesaikan peralihan dari ritel makanan,” tulis manajemen HERO.
Dalam transaksi tersebut, HRN setuju untuk membeli dan mengakuisisi segmen bisnis Hero Supermarket yang mencakup, antara lain, semua kontrak antara perseroan dan pemilik tanah dalam hubungan dengan penyewaan toko dan peralatan dan perlengkapan di tiap toko.
HRN juga menyetujui selama periode tiga tahun setelah penyelesaian transaksi, akan berbagi keuntungan tertentu atau earn out dari segmen bisnis Hero Supermarket. Dengan catatan, lini bisnis ini telah mampu membukukan laba bersih positif.
Berdasarkan ringkasan CSPA, nilai pengalihan bisnis Hero Supermarket kepada HRN mencapai Rp135 miliar sebelum pajak. HERO juga akan mendapatkan pembayaran tambahan senilai Rp35 miliar dari beberapa penyewaan, seperti toko hingga ruang kantor.
Baca Juga
Tak cuma itu, berdasarkan proyeksi keuangan segmen bisnis Hero Supermarket pada 2025 – 2027, nilai potensial keuntungan bersama yang akan diterima perseroan dari HRN mencapai Rp13 miliar sebelum pajak berlaku.
“Nilai total sebesar Rp183 miliar seperti yang disebutkan di atas adalah 12,89% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2023,” tulis penjelasan HERO.
Adapun penyelesaian pengalihan akan tunduk pada pelaksanaan novasi perjanjian sewa oleh perseroan, HRN, dan pemilik tanah terkait, serta pelaksanaan perjanjian sewa toko milik HERO. Penyelesaian ini akan dilakukan pada 28 Juni 2024.
Sepanjang tahun lalu, HERO membukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp132,16 miliar. Jumlah ini berbanding terbalik dibandingkan perolehan 2022 yang mampu mencetak laba bersih tahun berjalan sebesar Rp59,11 miliar.
Padahal, perseroan meraih kenaikan pendapatan bersih sebesar 14,89% year-on-year (YoY) dari posisi Rp4,43 triliun pada 2022 menjadi Rp5,09 triliun sepanjang 2023. Pendapatan eceran secara kotor berkontribusi Rp5,49 triliun.
Dari lantai bursa, saham HERO mengalami koreksi sebesar 19,21% sepanjang tahun berjalan dan kini bertengger di level Rp715 per saham. dalam kurun tiga bulan terakhir, saham perseroan mencatatkan pelemahan hingga 23,12%.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.