Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Nasib Rating Surat Utang WIKA-PPRO dengan Waskita Karya

Pada kuartal I/2024, Pefindo telah menurunkan peringkat surat utang milik WIKA dan PPRO. Sebaliknya, peringkat Waskita meningkat.
Pada kuartal I/2024, Pefindo telah menurunkan peringkat surat utang milik WIKA dan PPRO. Sebaliknya, peringkat Waskita meningkat.
Pada kuartal I/2024, Pefindo telah menurunkan peringkat surat utang milik WIKA dan PPRO. Sebaliknya, peringkat Waskita meningkat.

Bisnis.com, JAKARTA – Peringkat surat utang PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT PP Properti Tbk. (PPRO) terpaksa turun pada kuartal I/2024. Di sisi lain, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) meraih kenaikan peringkat. 

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) diketahui menurunkan peringkat Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I/2020 Seri A milik WIKA menjadi idD(sy) dari idCCC(sy). Adapun Obligasi Berkelanjutan II milik PPRO dipangkas dari idBBB- menjadi idBB-. 

Analis Pefindo Agung Iskandar mengatakan pemangkasan rating WIKA berkaitan dengan belum disetujuinya usulan pemenuhan kewajiban pembayaran kembali dana sukuk mudharabah, dalam Rapat Umum Pemegang Sukuk (RUPSU) pada awal Januari 2024. 

Namun, WIKA diketahui kembali menggelar RUPSU pada 3 April. Hasilnya, pemegang sukuk menyetujui usulan perseroan untuk memenuhi pembayaran kembali dana sukuk sebesar Rp184 miliar, termasuk kompensasi kerugian akibat keterlambatan bayar.

“Ada berita bahwa sudah ada persetujuan untuk dibayarkan. Jadi, memang karena berita ini sebelum Lebaran, kami masih akan meninjau dulu untuk peringkat WIKA,” ujar Agung dalam konferensi pers, Kamis (18/4/2024). 

Dia menambahkan persetujuan RUPSU yang masuk dalam fakta material akan menjadi landasan bagi Pefindo untuk merevisi kembali peringkat surat utang WIKA dalam waktu dekat.

Sementara itu, terkait dengan pemangkasan rating PPRO, Agung menyampaikan hal tersebut disebabkan kinerja perseroan yang terus menurun. Dia memperkirakan kinerja kurang memuaskan dari perseroan akan terus berlanjut.

“Kinerja kurang baik dan kami ekspektasikan itu akan berlanjut ke depan. Lalu, ada juga faktor dukungan induk dari PP ke PPRO yang kami rasa melemah,” kata Agung. 

Beda Nasib Rating Surat Utang WIKA-PPRO dengan Waskita Karya
 

PPRO tercatat membukukan rugi bersih sebesar Rp1,27 triliun pada 2023 atau berbalik dari laba yang diraih tahun 2022 senilai Rp19,94 miliar. Kinerja penjualan juga menurun, dari posisi Rp1,7 triliun menjadi Rp983,51 miliar tahun lalu.  

 

RATING WASKITA KARYA

Di sisi lain, Pefindo telah mengerek peringkat Waskita naik dari posisi idD menjadi idB. Meski demikian, kenaikan itu hanya berlaku untuk Obligasi Berkelanjutan Tahap II dan III tahun 2018, serta Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I tahun 2020. 

“Tetapi untuk surat utang lain itu bervariasi, ada yang default lalu ada surat utang yang digaransi pemerintah sehingga kami sematkan idAAA. Jadi, memang rating Waskita agak bervariasi, tetapi untuk tiga surat utang ini kami upgrade,” pungkas Agung. 

Dia menjelaskan bahwa pemicu kenaikan ketiga surat utang tersebut karena Waskita telah meraih persetujuan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), terkait dengan skema penyelesaian pokok dan bunga obligasi nonpenjaminan.

Waskita Karya diketahui menggelar RUPO pada 21-22 Februari 2024 di Jakarta. Hasilnya, RUPO Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Tahun 2018 meraih persentase persetujuan 77,91%, sedangkan Obligasi Berkelanjutan IV tahap I tahun 2020 mencapai 92,38%.

Sementara itu, Obligasi Berkelanjutan III Tahap II tahun 2018 meraih persetujuan 79,19%. Sebagaimana diketahui hasil minimal persetujuan yaitu 75% dari kuorum kehadiran RUPO.

Sejalan dengan persetujuan dari pemegang obligasi, seluruh kreditur perbankan juga telah menyetujui secara prinsip usulan skema restrukturisasi utang bank yang diusulkan Waskita.

Beda Nasib Rating Surat Utang WIKA-PPRO dengan Waskita Karya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper