Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bagi Dividen hingga Rights Issue, Bintang Samudera (BSML) Bicara Prospek Bisnis 2024

PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) dalam RUPST-RUPSLB pada Rabu (17/4/2024) menyetujui pembagian dividen hingga aksi rights issue.
PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) dalam RUPST-RUPSLB pada Rabu (17/4/2024) menyetujui pembagian dividen hingga aksi rights issue.
PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) dalam RUPST-RUPSLB pada Rabu (17/4/2024) menyetujui pembagian dividen hingga aksi rights issue.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa pengangkutan laut dan logistik, PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (17/4/2024) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 3 miliar.

BSML juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebagai persetujuan aksi rights issue.

RUPS BSML memutuskan pembagian dividen Rp3 miliar. Perseroan akan mengalokasikan sisa laba bersih 2022 sebesar Rp 14,07 miliar dicatat sebagai laba yang ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan.

Adapun, dividen yang akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per 25 Mei 2024 pukul 16.00 WIB.

Sebagai perbandingan, tahun lalu, BSML juga membagikan dividen yang disetujui dalam RUPST 22 Mei 2023. Saat itu, BSML membagikan dividen Rp3 miliar, setara dengan 18,71% dari saldo laba di 2022 sebesar Rp16,03 miliar.

Direktur Utama BSML David Desanan Anan Winowod mengatakan alokasi penggunaan laba bersih tahun 2023 sebagai dividen merupakan wujud komitmen perusahaan yang ingin memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. 

“Pembagian dividen tersebut sudah mempertimbangkan keuntungan atau saldo laba positif tahun fiskal dan kewajiban perusahaan untuk mengalokasikan dana cadangan sesuai dengan aturan yang berlaku dan kondisi keuangan. Tingkat pertumbuhan bisnis ke depan juga menjadi pertimbangan dalam pembagian dividen,” katanya dalam siaran pers, Rabu (17/4/2024).

David menyampaikan BSML berhasil mencatatkan pencapaian yang positif pada tahun 2023, dimana laba bersih perseroan mencapai Rp17,07 miliar, meningkat sebesar 6,56% jika dibandingkan dengan tahun 2022 dengan laba Rp16,02 miliar. Meskipun pendapatan mengalami penyesuaian sebesar 8,57% di tahun 2023 menjadi Rp317,05 miliar dibandingkan tahun 2022 Rp346,76 miliar, BSML menunjukkan kemampuan adaptif dan efisiensi yang luar biasa.

Hal itu terbukti dengan kemampuan perseroan menurunkan beban pokok pendapatan hingga 11,50% menjadi Rp270,97 miliar pada 2023 dari Rp306,20 miliar pada 2022. Peningkatan laba bersih ini menunjukkan strategi perusahaan yang efektif dalam mengelola situasi ekonomi hingga berhasil menjaga profitabilitas.

Strategi BSML 2024

David mengatakan BSML terus melakukan evaluasi agar dapat menerapkan kebijakan strategis yang tepat sehingga perseroan mampu secara konsisten menjaga pertumbuhan. Prospek usaha di tahun 2024 pun terbilang cerah.

Peningkatan aktivitas produksi dan kebutuhan akan bahan baku, energi, dan jasa angkutan, termasuk batu bara. Dengan demikian, BSML pun dapat memanfaatkan peluang atas peningkatan berbagai sumber daya alam yang menjadi bahan baku industri seperti nikel dan batu bara guna mendukung aktivitas industri yang berpotensi meningkat.

Produksi batu bara nasional pada tahun 2023 masih mencatatkan pertumbuhan yang konsisten, dimana pada tahun 2023 produksi batubara tercatat sebesar 770 juta ton. Dengan meningkatnya produksi batubara, perseroan dapat meraup potensi tingginya permintaan atas jasa angkutan laut, dan mendukung perusahaan-perusahaan pertambangan dalam mengangkut hasil tambang.

Di sisi lain kebijakan hilirisasi nikel, ditambah dengan meningkatnya popularitas mobil listrik menempatkan Indonesia di posisi yang sangat diuntungkan pada tren transisi mobil listrik masih menjadi salah satu faktor dalam meningkatnya kegiatan industri nikel dalam pangsa domestik. 

"Hal ini menjadi salah satu pangsa pasar yang captive bagi perseroan terlibat dalam angkutan transportasi aktivitas produksi nikel," ungkap David.

Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa angkutan moda laut dan penyediaan jasa logistik yang memiliki pengalaman selama lebih dari 10 tahun bergerak dibidang marine industry. Kegiatan usaha utama perseroan adalah beroperasi dalam bidang Angkutan Laut Dalam Negeri Untuk Barang dan Jasa Logistik, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak. 

Selain kegiatan usaha utama dalam angkutan laut tersebut, BSML juga menyediakan produk dan jasa lain di antaranya Ship Management, Crew Management, keagenan, penyaluran bahan bakar untuk industri.

Untuk kegiatan jasa layanan angkutan moda laut, perseroan fokus pada angkutan untuk barang komoditas tambang seperti batu bara dan nikel untuk kepentingan transportasi domestik maupun angkutan aktivitas pendukung untuk kepentingan ekspor. Adapun, area operasi armada BSML berada di perairan Indonesia seperti Sumatera bagian barat dan bagian selatan, Laut Jawa, Bengkulu, Selat Sunda, Selat Bali-NTB, Laut Sulawesi dan sekitarnya.

Saat ini, perseroan memiliki total 15 unit armada terdiri dari 8 unit kapal tunda (tug boat) dan 7 unit kapal tongkang (barge). Di luar unit armada milik sendiri, perseroan juga mengoperasikan 5 unit kapal tunda dan 5 unit kapal tongkang tambahan dari mitra usaha perseroan. Secara total saat ini perseroan telah mengoperasikan 12 set kapal tug & barge untuk mendukung peningkatan volume layanan perseroan.

"Perseroan berharap melalui strategi dan rencana bisnis yang terukur yang akan dijalankan Direksi serta dukungan dari seluruh stakeholer yang ada, perseroan dapat meningkatkan pangsa pasar dari sebelumnya sebesar 2% menjadi sebesar 6% dalam 5 tahun ke depan," jelas David.

Rights Issue

Selain RUPST, perseroan juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda penambahan modal ditempatkan dan disetor dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue

Perseroan akan menerbitkan saham baru atau rights issue dalam jumlah sebanyak-banyaknya 400.000.000 (400 juta) saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham, yang akan dilaksanakan setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran. RUPSLB juga menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ini, dari 1.850.225.000 saham menjadi sebanyak-banyaknya 2.250.225.000 saham.

Adapun, kepastian jumlah saham baru yang dikeluarkan, harga pelaksanaan rights issue, dan kepastian penggunaan dana dan jadwal akan ditentukan kemudian.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper