Bisnis.com, JAKARTA - Grab Holdings Ltd. menaikkan perkiraan laba tahun penuhnya setelah mencatatkan penjualan kuartalan yang melampaui estimasi. Kondisi ini menjadi titik terang sektor daring di tengah tekanan ekonomi kawasan akibat ketegangan perdagangan.
Dikutip dari Bloomberg, Kamis (1/5/2025), perusahaan transportasi dan pengiriman terbesar di Asia Tenggara ini memangkas biaya untuk mempertahankan margin di tengah gejolak ekonomi. Seperti Uber Technologies Inc. yang menjadi salah satu pendukungnya, Grab juga memangkas jumlah karyawan dan menekan pengeluaran demi mencapai profitabilitas. Grab juga melakukan ekspansi ke area baru melalui akuisisi untuk menghadapi persaingan dengan GoTo Group (GOTO).
Saham Grab naik hingga 4,8% dalam perdagangan pra-pasar AS kemarin sebagai reaksi atas kinerja ini. Dalam 12 bulan terakhir, saham Grab telah melonjak 30%. Meski demikian, nilai sahamnya telah turun sekitar 50% sejak go public melalui perusahaan cek kosong pada 2021.
Perusahaan menyatakan EBITDA yang disesuaikan tahun ini bisa mencapai US$480 juta, naik dari perkiraan sebelumnya US$470 juta. Penjualan kuartal pertama meningkat 18% menjadi US$773 juta, melampaui prediksi.
Analis Citigroup menilai peningkatan prospek ini sebagai kejutan positif dan menyebut kemungkinan peran teknologi AI dalam peningkatan penargetan konsumen dan efisiensi biaya operasional.
Sementara itu, Bloomberg News melaporkan Grab sedang mempertimbangkan akuisisi GoTo dengan valuasi lebih dari US$7 miliar. Meski menghadapi rintangan regulasi, pembicaraan penggabungan antara kedua perusahaan dipercepat. Pihak Grab tidak mengomentari isu ini saat ditanya dalam paparan hasil kinerja.
Baca Juga
EBITDA yang disesuaikan Grab untuk kuartal pertama naik 71% menjadi US$106 juta, melampaui estimasi.
Grab mempertahankan perkiraan penjualan tahunannya. CFO Peter Oey mengatakan konsumen mungkin akan mengurangi belanja akibat dampak ekonomi dari tarif perdagangan yang dipimpin AS.
“Jika kami melihat lebih banyak keyakinan dalam hal apa yang akan terjadi, kami akan terus menyempurnakan panduan pendapatan,” ujarnya.
Perusahaan juga terus mengembangkan inisiatif baru, termasuk layanan keuangan digital dan pengiriman, yang menurut mereka akan mulai mendorong pendapatan pada 2025.
Bulan ini, Grab meluncurkan beberapa produk baru seperti akun keluarga, pemesanan awal penjemputan bandara, dan fitur gabung pesanan makanan dengan pengguna lain, guna mendorong pengeluaran di tengah perlambatan pertumbuhan akibat inflasi dan suku bunga tinggi.