Bisnis.com, JAKARTA - PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439,3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58,25 miliar.
Presiden Direktur Solusi Sinergi Digital Yune Marketatmo mengatakan kinerja Perseroan pada 2023 terutama dengan ditopang oleh bisnis telekomunikasi. Hal ini sesuai dengan roadmap Perseroan dalam bertransformasi menjadi perusahaan teknologi yang terkemuka.
“Kami juga sangat optimis dengan kinerja perseroan ke depan terlebih lagi dengan berbagai proyek strategis yang kami rampungkan tahun ini dengan berbagai perusahaan telekomunikasi berskala nasional dan global, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Surge secara konsisten ke depan,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (16/4/2024).
Menurutnya dengan kekuatan infrastruktur jaringan yang mereka miliki, WIFI berkomitmen untuk terus memberikan layanan internet yang handal dan terjangkau bagi masyarakat.
Dalam laporan keuangannya pendapatan WIFI ditopang oleh segmen Telekomunikasi yang meningkat secara signifikan sebesar 225,9% dari Rp37,57 miliar pada 2022 menjadi sebesar Rp122,46 miliar pada 2023.
Yune mengatakan segmen telekomunikasi akan menjadi motor utama bisnis Perseroan yang menjadi kontributor utama kinerja finansial.
Baca Juga
Menurutnya WIFI akan terus berekspansi untuk memperluas cakupan jaringan dan meningkatkan kualitas layanan. WIFI saat ini memiliki lebih dari 6.900 km fiber optic backbone di Pulau Jawa yang meliputi jalur rel kereta sebagai jaringan utama.
Selain itu Perseroan memiliki kapasitas bandwidth sampai dengan 64 Tbps, dan telah membangun 55 titik Edge Data Center di Pulau Jawa. Melalui berbagai proyek strategis pada segmen telekomunikasi di 2024 dan pemanfaatan infrastruktur jaringan Java Backbone yang dimiliki.
“Perseroan terus menjalin kemitraan dengan berbagai pemain telekomunikasi lokal maupun internasional dalam memperkuatbisnis Perseroan,” jelasnya.
Yune berharap WIFI dapat mengukuhkan diri sebagai kolaborator utama bagi berbagai stakeholder industri telekomunikasi baik Mobile Network Operator (MNO), Tower Provider, Data Center Provider, Cloud Provider maupun Internet Service Providers (ISP).
---------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.