Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) menghabiskan biaya eksplorasi sebesar Rp24,2 miliar sepanjang kuartal I/2024.
Manajemen Merdeka Battery Materials menjelaskan, MBMA memiliki program eksplorasi aktif yang berfokus pada delineasi penambahan sumber daya nikel di Tambang Nikel Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).
Total perkiraan biaya eksplorasi yang dikeluarkan untuk Tambang SCM adalah sebesar Rp24,2 miliar setara dengan US$1,5 juta yang terdiri dari pengeboran penentuan sumber daya umur tambang dan pekerjaan tes terkait.
“Hasilnya adalah sebanyak 165 lubang bor telah diselesaikan dengan total 4.175 meter,” tulis manajemen, dikutip Rabu (10/4/2024).
Kegiatan lainnya pada kuartal I/2024 termasuk survei GPR sepanjang 90,5 km di area BR2&3 dan BR1, serta pemetaan geologi dan pengambilan sampel batuan dengan cakupan area seluas 279,8 Ha di area BR2&3 Selatan.
Rencananya, program pengeboran diamond (DD) akan berlanjut menggunakan 15 rig bor untuk pengeboran sumber daya/infill dan eksplorasi. Survei GPR dan pemetaan geologi akan terus dilakukan dengan tujuan untuk menentukan target pengeboran eksplorasi selanjutnya.
Baca Juga
MBMA mengklaim memiliki portofolio aset-aset yang berkualitas tinggi dalam rantai nilai bahan baku baterai terletak di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, Indonesia.
Aset tersebut adalah Tambang Nikel Sulawesi Cahaya Mineral, Rotary Kiln-Electric Furnace Smelters (RKEF Smelters), konverter nikel matte (nikel matte) dan proyek Acid Iron Metal (proyek AIM).
Selain itu, MBMA juga memiliki beberapa proyek pengembangan di hilir yang signifikan, di antaranya fasilitas pengolahan High Pressure Acid Leach (HPAL) dan Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP), kawasan industri yang berfokus pada bahan baku baterai, serta aset-aset lainnya yang mendukung keseluruhan rantai pengolahan nikel.