Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service mengerek peringkat utang PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) menjadi Ba1 dari sebelumnya Ba2.
Dalam keterangannya, Moody’s turut menaikkan peringkat obligasi senior tanpa jaminan Pakuwon Jati tahun 2028 menjadi Ba1 dari Ba2. Pada saat yang sama, prospek seluruh peringkat utang perseroan juga menjadi stabil dan positif.
Wakil Presiden dan Analis Senior Moody's Rachel Chua mengatakan bahwa peningkatan peringkat Pakuwon Jati mencerminkan metrik kredit yang kuat secara konsisten dan tangguhnya pendapatan berulang dari portofolio properti investasinya.
“Hal ini juga mempertimbangkan praktik tata kelola perusahaan yang mencerminkan kebijakan keuangan secara prudent dan likuiditas sangat baik,” ujarnya, Selasa (9/4/2024).
Rachel menambahkan indikator kredit utama PWON akan tetap solid selama dua tahun ke depan, didukung pendapatan dari properti investasi. Pendapatan berulang Pakuwon tercatat mencapai Rp4,7 triliun, menyumbang 75% dari total pendapatan pada 2023.
“Recurring EBITDA atau interest coverage perusahaan akan tetap di atas 7,5 kali, sementara utang bersih terhadap EBITDA kemungkinan meningkat menjadi 2,5 kali pada periode ini,” kata Rachel.
Selain itu, Moody's memperkirakan tingkat hunian di mal ritel Pakuwon Jati akan tetap relatif stabil di kisaran 90% selama beberapa tahun ke depan. Adapun rata-rata okupansi mal ritel pada 2023 tergolong sehat yaitu sebesar 94%.
Sepanjang tahun lalu, PWON membukukan laba bersih sebesar Rp2,10 triliun sepanjang 2023. Jika dibandingkan 2022, perolehan tersebut meningkat 36,81% year-on-year (YoY).
Berdasarkan laporan keuangan, peningkatan laba bersih seturut dengan naiknya pendapatan. Pada 2023, PWON meraih pendapatan sebesar Rp6,20 triliun, tumbuh 3,56% YoY.
Perinciannya, pendapatan dari sewa ruangan naik 19,97% YoY menjadi Rp1,85 triliun, sementara pendapatan apartemen servis meningkat 1,58% YoY menuju Rp71,96 miliar.
Pendapatan lain juga datang dari jasa pemeliharan yang mencapai Rp831,39 miliar atau tumbuh 10,62% YoY, penjualan kondominium dan kantor merosot 45,67% YoY menjadi Rp801,77 miliar, sementara pendapatan hotel naik 36,53% YoY ke Rp1,17 triliun.
Di tengah meningkatnya pendapatan, PWON juga tercatat membukukan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 1,12% YoY menjadi Rp2,79 triliun. Alhasil, laba kotor perseroan sepanjang Januari-Desember mencapai Rp3,40 triliun atau tumbuh 5,65% secara tahunan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.