Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,97% ke level 7.166,84 pada perdagangan Rabu (3/4/2024). Saham bank berkapitalisasi pasar besar seperti BBCA, BMRI, BBRI, dan BBNI, hingga saham-saham lain seperti GOTO, ADRO, hingga BRPT ditutup terjun ke zona merah pada penutupan perdagangan hari ini.
Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, IHSG melemah 70,14 poin dan mencapai level tertinggi 7.236 pada penutupan perdagangan setelah melemah sepanjang hari. Adapun level terendah IHSG hari ini berada di level 7.158.
Kapitalisasi pasar IHSG turun ke level Rp11.615, dari sebelumnya sebesar Rp11.711 triliun. Terdapat 194 saham menguat, 397 saham berakhir di zona merah, dan 194 saham stagnan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi salah satu saham yang paling aktif ditransaksikan hari ini. Akan tetapi, saham BBCA melemah 3,79% ke level Rp9.525 per saham hari ini.
Pelemahan saham BBCA juga terjadi pada saham-saham perbankan besar lainnya seperti BBRI yang turun 0,88%, BMRI turun 1,81%, dan saham BBNI yang terjun 2,74%.
Sementara itu, saham berkapitalisasi pasar besar lainnya seperti ADRO, GOTO, BREN, dan BRPT ditutup melemah pada hari ini. Saham ADRO turun 0,37%, GOTO melemah 2,86%, saham BREN turun 0,87%, dan BRPT terjun 4% ke zona merah.
Baca Juga
Di sisi lain, terdapat beberapa saham berkapitalisasi pasar besar yang menutup perdagangan pada zona hijau. Saham-saham tersebut adalah TPIA yang naik 4,63%, saham MEDC naik 4,01%, MDKA naik 1,70%, dan saham UNTR menguat 1,41%.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menuturkan IHSG dan bursa lain di Asia tergelincir ke zona merah hari ini akibat prospek tertundanya pemangkasan suku bunga acuan The Fed Amerika Serikat (AS).
Hal ini terjadi setelah pasar menimbang pasca rilis data US JOLTS Job Openings naik dari sebelumnya 8,74 juta menjadi 8,75 juta. Ini memberikan gambaran tetap kuatnya pasar tenaga kerja di AS.
Hal tersebut memberikan spekulasi jika data tersebut akan menghambat The Fed untuk melakukan penurunan suku bunga lebih cepat dan lebih banyak. Hal ini berimbas terhadap kenaikan imbal hasil Treasury 10-tahun yang mencapai level tertinggi dalam empat bulan, di tengah kuatnya permintaan tenaga kerja yang memicu pertaruhan The Fed bisa menunda pemotongan suku bunga.
"Tentunya ini membuat sikap pelaku pasar cenderung berhati-hati masuk ke pasar aset berisiko," tulis Pilarmas Sekuritas, Rabu (3/4/2024).
Di sisi lain, lanjutnya, pasar juga berhati-hati setelah gempa bumi terkuat dalam 25 tahun melanda Taiwan pagi ini yang berkekuatan 7,5 skala richter.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.