Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham masih berpotensi memberikan cuan meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (2/4/2024).
Pada perdagangan Senin, IHSG ditutup anjlok 1,15% ke posisi 7.205. Sepanjang perdagangan indeks bergerak di rentang 7.137 hingga 7.295.
Tim riset Phintraco Sekuritas menjelaskan pelemahan IHSG ini kemungkinan dipicu oleh kenaikan capital outflow dampak dari perubahan aturan oleh Otoritas Moneter Singapura terkait batas simpanan yang dijamin dari US$75.000 menjadi US$100.000 mulai 1 April 2024.
Selain itu, kenaikan indeks manufaktur China mencapai level 51,1 pada Maret 2024 dari 50,9 di Februari 2024. Hal ini meningkatkan appetite investasi di Negeri Tirai Bambu.
Bursa Asia bergerak bervariasi kemarin, Senin (1/4/2024). Nikkei 225 Tokyo turun 1,40%, Shanghai Composite Index naik 1,19%, Strait Times Singapura naik 0,34%.
Indeks CSI 300 China melonjak sebesar 1,8%, yang terbesar sejak 29 Februari 2024, karena rebound dalam aktivitas manufaktur memperkuat harapan bahwa pemulihan ekonomi China.
Baca Juga
Sementara itu, data ekonomi domestik relatif solid. Indeks manufaktur naik ke 54,2 di Maret 2024 dari 52,7 di Februari 2024. Realisasi inflasi juga relatif berada di kisaran asumsi APBN 2024, tepatnya di 3,05% yoy pada Maret 2024.
Seiring dengan proyeksi IHSG tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham untuk perdagangan hari ini, Selasa (2/4/2024), yakni ACES, INCO, TLKM, EXCL, CPIN, dan BBTN.
Adapun, dalam sepekan IHSG berpeluang kembali ke atas level psikologis 7.300 dan potensi kembali ke area konsolidasi 7.300-7.380. Rekomendasi saham pilihan pekan ini adalah bank (BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, BRIS), ritel (MAPI, ERAA, AMRT), dan konsumer (INDF, KLBF).
Phintraco Sekuritas menyebutkan pada perdagangan kemarin IHSG breaklow support pertama di 7.200. Bersamaan dengan pelemahan tersebut, terjadi pelebaran negative slope pada MACD dan terdapat indikasi losing momentum pada Stochastic RSI.
“Kondisi tersebut diikuti volume transaksi yang berada di atas rata-rata 1 bulan terakhir mengindikasikan tekanan jual masih cukup besar. Oleh sebab itu, waspadai support critical level 7.140-7.150,” kata tim riset.
Dalam riset berbeda, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan setelah rilis data perekonomian tingkat inflasi perkembangan pergerakan IHSG terlihat belum mampu mempertahankan support level terdekatnya. Gelombang tekanan terlihat masih cukup besar mengingat rupiah turut mengalami pelemahan.
"Di sisi lain sentimen belum terlalu terlihat ada yang menonjol untuk dapat menjadi booster terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," paparnya dalam publikasi riset.
William pun memprediksi IHSG masih berpotensi melemah dalam rentang 7.123-7.254 pada Selasa (2/4/2024). Rekomendasi saham pilihannya ialah INDF, JSMR, ASII, AALI, ASRI, EXCL, UNVR.
Rangkuman Kinerja IHSG Senin (1/4/2024)
IHSG ditutup melemah 1,15% ke level 7.205,061 pada penutupan perdagangan Senin (1/4/2024). IHSG bergerak pada rentang 7.137,464 – 7.295,003 sepanjang perdagangan.
Tercatat 167 saham menguat, 455 saham melemah, dan 167 saham lainnya mengalami stagnan. Kapitalis pasar mencapai Rp11.630 triliun.
Kemarin investor asing cenderung menjual saham dengan net sell Rp1,51 triliun. Sedangkan sepanjang 2024, net buy investor asing menjadi Rp24,75 triliun. (Fasya Kalak Muhammad).
5 Saham Top Gainers
- SLIS (+ 33,33%)
- GPSO (+26,83%)
- POLU (+24,61%)
- JSPT (+24,54%)
- UNIQ (+24,53%)
5 Saham Top Losers
- BUAH (-25,00%)
- TOSK (-23,21%)
- HDFA (-15,63%)
- PEHA (-14,17%)
- GOLD (-13,02%)
5 Saham Net Buy Investor Asing
- AMRT (Rp86,6 miliar)
- TPIA (Rp51,0 miliar)
- PGAS (Rp36,4 miliar)
- INKP (Rp24,1 miliar)
- BREN (Rp17,0 miliar)
5 Saham Net Sell Investor Asing
- BMRI (Rp667,5 miliar)
- BBRI (Rp331,7 miliar)
- BBCA (Rp329,0 miliar)
- TLKM (Rp185,1 miliar)
- BBNI (Rp156,2 miliar)