Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok seiring dengan kejatuhan saham Indeks LQ45 seperti bank jumbo BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, hingga emiten teknologi GOTO.
IHSG turun 1,75% atau 127,31 poin menjadi 7.161,50 pada akhir sesi I perdagangan Senin (1/4/2024). Sepanjang sesi indeks bergerak di rentang 7.159-7.295.
Tercatat 138 saham naik, 472 saham melemah, dan 164 saham yang stagnan. Total transaksi Rp5,46 triliun dengan kapitalisasi pasar Rp11.552 triliun.
IHSG tertekan saham bank jumbo seperti BBRI turun 3,31%, BBCA 2,23%, BMRI 4,14%, dan BBNI 5,08%. Saham big cap lainnya yang melemah ialah GOTO turun 2,90%.
Saham-saham sektor pertambangan juga melesu seperti ITMG turun 2,15%, ADRO 2,59%, ANTM 2,50%, UNTR 1,03%, BUMI 4,76%, TINS 5,42%.
Secara umum IHSG tertekan saham-saham Indeks LQ45. Pada sesi I, indeks saham paling laris di Bursa tersebut anjlok 2,22%.
Baca Juga
Sementara itu, Bursa Asia bergerak bervariasi pagi ini. Nikkei 225 Tokyo turun 1,38%, Shanghai Composite Index naik 0,87%, Strait Times Singapura naik 0,37%.
Tim riset MNC Sekuritas menyatakan IHSG yang terkoreksi 0,29% ke 7.288 pada pekan lalu masih didominasi oleh volume penjualan. Satu hal yang mereka cermati adalah penutupan IHSG masih mampu berada di atas MA60.
“Pada label hitam, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave iii dari wave (iii), dimana IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 7.500-7.600,” katanya pada Senin (1/4/2024).
Adapun pada label merah, apabila IHSG menembus support 7.238 maka IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya menguji 7.100-7.215 untuk membentuk wave (y) dari wave [iv]. MNC Sekuritas menyatakan level support IHSG berada pada 7.238 sampai 7.099, sedangkan level resistance 7.396 sampai 7.454.
Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat kembali melakukan koreksi teknikal dan menguji support garis MA50 dengan doju candle namun dengan volume rendah.
“Selama bertahan di atas garis MA50 maka berpeluang untuk rebound dan kembali menguji garis MA20 untuk masuk ke fase sideways. Namun jika breakdown garis MA50 maka berpeluang untuk kembali membuat Lower Low (LL) level dan masuk ke fase bearish,” tulisnya pada Senin, (1/4/2024).