Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli membukukan penurunan rugi bersih sepanjang tahun 2023 menjadi Rp3,64 triliun.
Dalam laporan keuangannya, sepanjang tahun 2023 Blibli membukukan pendapatan sebesar Rp14,7 triliun. Pendapatan ini turun 3,61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,26 triliun.
Manajemen Blibli dalam keterangan resminya menjelaskan penurunan pendapatan ini terutama disebabkan oleh strategi Blibli untuk mengoptimalkan bauran total processing value (TPV) sepanjang tahun, dengan lebih fokus pada pemilihan produk yang lebih menguntungkan untuk seluruh kategori pada segmen Ritel 1P.
Sepanjang 2023, Blibli juga mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan 12,32% menjadi Rp12,3 triliun, dari Rp14,04 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).
Penurunan beban pokok ini membuat laba bruto BELI naik hingga 96,56% menjadi Rp2,4 triliun, dari tahun 2022 yang sebesar Rp1,22 triliun.
Meski demikian, BELI masih mencatatkan rugi bersih pada 2023. Rugi bersih BELI adalah sebesar Rp3,64 triliun, turun 33,83% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp5,5 triliun.
Baca Juga
CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto mengatakan berkaca pada tahun 2023, agenda strategis BELI bersifat komprehensif, menyasar perluasan ragam produk, peningkatan layanan bernilai tambah, kemajuan teknologi, dan penguatan sinergi ekosistem.
"Inti dari strategi profitabilitas kami adalah optimalisasi bauran produk kami, memprioritaskan produk dengan marjin lebih tinggi dan menyelaraskan seller rate penjual pihak-ketiga yang selaras dengan peta jalan profitabilitas kami," kata Kusumo, dikutip Selasa (2/4/2024).
Menurutnya, tahun 2023 juga merupakan tahun ketika efisiensi menjadi kunci utama dalam operasional BELI. Blibli memanfaatkan data untuk mengoptimalkan pembelanjaan iklan, memanfaatkan otomatisasi dan teknologi untuk menyederhanakan proses operasional, dan melakukan inovasi pemanfaatan media untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemasaran BELI.
Sementara itu, CFO BELI Ronald Winardi menuturkan sepanjang tahun 2023, pihaknya fokus pada peningkatan kinerja profitabilitas. Hal ini dilakukan dengan merasionalisasikan bauran kategori produk BELI pada segmen Ritel 1P dan menyesuaikan biaya pada usaha marketplace BELI, yang menghasilkan peningkatan signifikan pada perolehan laba bruto dan marjin bruto yang lebih sehat.
"Selain itu, langkah efisiensi biaya yang terus kami terapkan, terutama pada biaya periklanan dan pemasaran, telah mengurangi kerugian kami lebih lanjut. Kami yakin tren positif ini akan berlanjut pada tahun 2024,” tuturnya.
Adapun dengan hasil ini, beberapa analis masih memberikan rekomendasi beli untuk saham BELI. Berdasarkan konsensus Bloomberg, tiga dari lima analis memberikan rating beli.
Salah satu rating beli datang dari BRI Danareksa Sekuritas. BRI Danareksa Sekuritas memberikan target harga Rp520 per saham.
Sementara itu, analis Morgan Stanley memberikan rating underweight terhadap saham BELI dengan target price (TP) pada Rp507. Sementara itu, rating hold diberikan oleh DBS Bank dengan TP pada Rp455 per saham.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.