Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah ke Rp15.885,5 Awal Pekan, Dolar AS Juga Lesu

Rupiah dibuka melemah ke level Rp15.885,5 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (1/4/2024). Indeks dolar AS juga terpantau lesu.
Rupiah dibuka melemah ke level Rp15.885,5 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (1/4/2024). Indeks dolar AS juga terpantau lesu. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Rupiah dibuka melemah ke level Rp15.885,5 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (1/4/2024). Indeks dolar AS juga terpantau lesu. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp15.885,5 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (1/4/2024). Rupiah melemah bersamaan dengan terkoreksinya indeks dolar AS.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka melemah 0,18% atau 29 poin ke Rp15.885,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS juga melemah 0,02 persen ke 105,52.

Bersamaan dengan rupiah, dolar Singapura turun 0,01%, won Korena turun 0,04%, peso Filipina turun 0,10%, lalu ringgit Malaysia turun 0,01%, dan yen Jepang turun 0,05%.

Sementara itu, dolar Hongkong menguat 0,02%, rupee India menguat 0,03%, dan yuan China menguat 0,06%.

Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan fokus pasar saat ini tertuju pada data indeks harga PCE atau ukuran inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis pada hari Jumat. Tanda-tanda menurunnya inflasi kemungkinan besar akan memicu pelemahan terhadap dolar AS, mengingat hal tersebut meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih awal.

Bersamaan dengan data PCE, pidato terpisah dari Ketua The Fed Jerome Powell dan anggota FOMC Mary Daly juga akan disampaikan pada hari Jumat, meskipun pasar akan tutup karena libur Jumat agung.

Sinyal dari keduanya mengenai penurunan suku bunga akan diawasi dengan ketat, setelah pejabat Fed lainnya memberikan nada yang agak hawkish pada minggu ini. Gubernur Christopher Waller memperingatkan bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk mulai menurunkan suku bunga, dengan alasan inflasi yang sulit dan ketahanan ekonomi AS.

Dari dalam negeri, Ibrahim menuturkan sentimen tertuju pada para analis yang optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I/2024 tidak jauh dari angka 5%.

Penopang utama laju pertumbuhan ekonomi tersebut karena adanya efek pemberian komponen tunjangan kerja dan THR di momen hari raya Idulfitri 1445 yang jatuh pada tanggal 9 April 2024.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pemberian komponen tunjangan kinerja 100% pada tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 ASN berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi 2024. Pemberian komposisi tukin 100% ini merupakan upaya pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5,2% year on year (YoY).

Adapun untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah pada rentang Rp15.840-Rp15.910 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper