Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Rugi, Emiten Prajogo Pangestu Chandra Asri (TPIA) Komitmen Dividen

Emiten Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) berkomitmen membagikan dividen kepada pemegang saham.
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) berhasil memangkas kerugian bersih sepanjang 2023. Meski masih merugi, TPIA berkomitmen membagikan dividen

Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporat Chandra Asri Group Suryandi menyampaikan perseroan berkomitmen menjaga stabilitas bisnis guna menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham. 

“Terkait pembagian dividen, Chandra Asri tetap berkomitmen memberikan dividen kepada pemegang saham,” kata Suryandi kepada Bisnis, Senin (1/4/2024). 

Emiten yang masuk dalam indeks high dividen (IDXHIDIV20) sebelumnya ini juga membagikan dividen meski membukukan kerugian bersih. 

Berdasarkan catatan Bisnis, saat itu TPIA memutuskan membagikan dividen tunai tahun buku 2022 menggunakan laporan keuangan tahun buku 2021. Hal tersebut disebabkan pada 2022, TPIA menderita kerugian bersih. 

TPIA memutuskan membagikan dividen tunai 2022 sebesar US$30 juta atau setara dengan Rp446,25 miliar (kurs Rp14.875) atau setara dengan Rp5,15 per saham. 

Adapun laporan keuangan 2021 tersebut yaitu laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$152,12 juta, saldo laba ditahan dan tidak dibatasi penggunaannya sebesar US$43,12 juta, sementara itu total ekuitas tercatat sebesar US$2,92 miliar.

Sementara itu, untuk tahun buku 2023, TPIA mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk TPIA terpangkas -77,54% menjadi US$33,57 juta atau sekitar Rp518,37 miliar (Kurs jisdor 29 Desember 2023: Rp15.439 per dolar AS). Rugi itu menyusut dibandingkan 2022 sebesar US$149,53 juta atau sekitar Rp2,30 triliun. 

Pada saat bersamaan, pendapatan TPIA turun 9,42% menjadi US$2,15 miliar atau sekitar Rp33,34 triliun pada 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$2,38 miliar atau sekitar Rp36,81 triliun.

Meski masih mencatatkan rugi bersih TPIA masih memiliki saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar US$771,52 juta atau sekitar Rp11,91 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper