Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WIKA Kantongi Kontrak Baru Rp3,17 Triliun per Februari 2024

Wijaya Karya (WIKA) meraih kontrak baru Rp3,17 triliun per Februari 2024, naik 51,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Wijaya Karya (WIKA) meraih kontrak baru Rp3,17 triliun per Februari 2024, naik 51,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bisnis/Abdurachman
Wijaya Karya (WIKA) meraih kontrak baru Rp3,17 triliun per Februari 2024, naik 51,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp3,17 triliun sepanjang Januari – Februari 2024.

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan perolehan nilai kontrak baru tersebut meningkat 51,5% dibandingkan dengan periode yang saham tahun lalu.

Dari perolehan kontrak baru tersebut, segmen infrastruktur dan bangunan gedung menjadi kontributor terbesar dengan porsi 53,7% disusul EPCC, industri dan properti, serta investasi.

“Berdasarkan komposisi pemberi kerja, sebagian besar berasal dari sektor BUMN dan pemerintah dengan skema pembayaran monthly progress,” ujar Mahendra dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis pada Kamis (28/3/2024).

Sementara itu, emiten BUMN karya ini juga meraih kontrak baru atas proyek Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara, yang dikerjakan bersama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) dalam skema konsorsium atau KSO.

Direktur Operasi II WIKA Harum Akhmad Zuhdi menjelaskan bahwa sebagai kontraktor pelaksana pada pembangunan proyek tersebut, perseroan memegang porsi 60% dari total keseluruhan nilai proyek yang mencapai Rp1,28 triliun.

Proyek yang diusung oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup ini bertujuan untuk mendukung program pengurangan jumlah sampah di Jakarta.

Melalui teknologi RDF, sampah akan diolah menjadi bahan bakar alternatif yang dapat bermanfaat bagi industri semen dan kelistrikan dengan emisi karbon lebih rendah.

RDF Plant Rorotan nantinya memiliki kapasitas pengolahan sampah sebesar 2.500 ton per hari, sementara proses homogenizers diperkirakan mampu menghasilkan RDF Baller 875 ton per hari.

Harum menuturkan bahwa proyek tersebut merupakan portofolio RDF pertama bagi kontraktor di Indonesia, sehingga pengerjaan proyek ini menjadi nilai tambah bagi perseroan.

“Oleh karena itu, WIKA berkomitmen untuk mengerjakan proyek ini sesuai dengan target dan kualitas yang telah disepakati bersama,” pungkas Harum. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper