Bisnis.com, JAKARTA - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) mengumumkan selesainya tahap pembangunan Data Center (DC) terbaru mereka di Gedung Cyber, Jakarta, yang kini siap beroperasi.
Direktur Utama INET Muhammad Arif mengungkapkan potensi pendapatan yang signifikan dari fasilitas baru tersebut. Dengan estimasi pendapatan dari colocation mencapai Rp17,64 miliar per tahun, ditambah dengan pendapatan dari network connectivity sebesar Rp8,8 miliar per tahun. Maka total omzet yang ditargetkan mencapai Rp26,44 Miliar per tahun.
"Kalkulasi potensi pendapatan ini berasal dari minat tinggi pelanggan existing INET untuk menggunakan DC kami," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (27/3/2024).
Arif juga menegaskan pentingnya investasi ini sebagai fondasi untuk perkembangan teknologi digital di Indonesia. "Kami bertujuan untuk menjadikan fasilitas DC ini sebagai pusat interkoneksi antara ISP, Content Provider, tier-1 Provider, dan Data Center Interconnect di Indonesia," katanya.
Investasi Synergy Networks dalam pembangunan DC ini bukan hanya mencerminkan komitmen perusahaan terhadap peningkatan layanan telekomunikasi dan internet, tetapi juga menunjukkan potensi bisnis yang besar.
Investasi monumental Synergy Networks dalam membangun data center berharap dapat membawa kemajuan telekomunikasi dan internet di Indonesia, serta juga memberikan implikasi bisnis yang sangat menjanjikan.
Baca Juga
Sebagai pusat interkoneksi yang alternatif, Data Center INET diharapkan akan menjadi tulang punggung bagi ekosistem digital nasional, secara kritis mendukung pertumbuhan sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan mempercepat revolusi digital di seluruh ranah industri.
Langkah strategis pembangunan fasilitas DC Synergy Networks ini menandai awal dari era baru dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan setiap peluang di era digital ini. Dengan infrastruktur yang tak tertandingi dan strategis, Synergy Networks siap untuk memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan mewujudkan visi ambisius Indonesia 4.0.
(Joyceline Munthe)