Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pamapersada Targetkan Kelola Ratusan Ribu Hektare Hutan Papua untuk Carbon Offset

Grup United Tractors (UNTR) Pamapersada Nusantara atau PAMA targetkan kelola ratusan ribu hektare hutan di Papua untuk carbon offset.
Grup United Tractors (UNTR) Pamapersada Nusantara atau PAMA targetkan kelola ratusan ribu hektare hutan di Papua untuk carbon offset./foto-UNTR
Grup United Tractors (UNTR) Pamapersada Nusantara atau PAMA targetkan kelola ratusan ribu hektare hutan di Papua untuk carbon offset./foto-UNTR

Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT United Tractors Tbk. (UNTR) di bidang kontraktor tambang PT Pamapersada Nusantara atau PAMA menargetkan untuk mengelola ratusan ribu hektare (ha) hutan di Papua untuk melakukan pelunasan karbon atau carbon offset.

Security & External Relations Departement Head Pamapersada Nusantara Gunawan Setiadi mengatakan saat ini PAMA telah mengelola sebesar 100.000 hektare hutan di Papua untuk melakukan carbon offset.

"Luas hutan yang dikelola sedang menuju 200.000 hektare," ucap Gunawan dalam Media Visit Pamapersada Nusantara di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Dia melanjutkan, ke depan, luas hutan Papua yang dikelola PAMA melalui unit usahanya PT Wana Rimba Nusantara ditargetkan dapat mencapai ratusan ribu hektare.

Sebelumnya, Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma menjelaskan, terdapat kesempatan yang dirilis pemerintah untuk melakukan carbon stock. Dia menuturkan bahwa UNTR mendapatkan izin untuk menjaga hutan.

"Kami menjaga hutan dan dengan menjaga hutan, maka karbon yang dijaga bisa dimanfaatkan," ujar Frans.

Frans melanjutkan tujuan awal UNTR untuk mengelola hutan tersebut bukanlah untuk menjualnya. Pengelolaan hutan ini bertujuan untuk melakukan carbon offset, sebab sebagian besar operasional UNTR memang menghasilkan emisi karbon yang tidak kecil.

"Dalam tahap pertama, kami belum bicara masalah dijual. Bukan untuk carbon trading [menjual sertifikat kredit], tapi untuk offset [mengkompensasi emisi perusahaan] karena kami menghasilkan karbondioksida cukup masif," tuturnya.

Secara keseluruhan, kata dia, UNTR menurunkan produksi karbon dengan cara melakukan offset. Menurutnya, UNTR akan menjaga hutan tersebut agar tidak terjadi degradasi.

"Bukan reforestasi, tapi tugas kami menjaga agar tidak ada penurunan stok. Ini untuk mencapai net zero," ucap Frans.

Sebagai informasi, skema carbon offset hadir untuk menyeimbangkan jejak karbon. Carbon offset merupakan upaya mengurangi karbon di satu tempat untuk mengimbangi emisi karbon di satu tempat yang lain.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper