Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) berencana menerbitkan Obligasi I Merdeka Battery Materials Tahun 2024 senilai Rp1,5 triliun dengan menawarkan kupon hingga 9,25%.
Mengutip prospektus, MBMA akan menerbitkan obligasi Rp1,5 triliun dalam dua seri. Seri A akan memiliki pokok obligasi sebesar Rp525 miliar dengan tingkat suku bunga tetap 7,50%. Adapun jangka waktu seri A adalah 367 hari kalender sejak tanggal emisi.
Kemudian seri B dengan pokok Rp975 miliar dengan tingkat bunga tetap 9,25% per tahun. Seri B memiliki jangka waktu jatuh tempo selama tiga tahun sejak tanggal emisi.
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, di mana bunga pertama akan dibayarkan pada 3 Juli 2024, sedangkan bunga terakhir sekaligus pelunasan obligasi akan dibayarkan pada 10 April 2025 untuk seri A dan 3 April 2027 untuk seri B.
MBMA menunjuk enam sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan penjamin emisi obligasi, yaitu PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM), PT Sucor Sekuritas, PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT Aldiracita Sekuritas Indonesia dan PT Sinarmas Sekuritas. Sementara untuk wali amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI).
Seluruh dana hasil penawaran umum obligasi akan digunakan MBMA dengan rincian sebesar US$80 juta atau sekitar Rp1,25 triliun akan digunakan untuk pembayaran lebih awal atas pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas untuk fasilitas berjangka mata uang tunggal dengan jumlah US$80 juta kepada PT Bank UOB Indonesia.
Baca Juga
Sementara itu, sisanya akan digunakan sebagai modal kerja, termasuk namun tidak terbatas pada biaya karyawan, jasa profesional, pajak dan biaya keuangan.
Per September 2023, liabilitas MBMA tercatat naik menjadi US$1 miliar dibandingkan periode akhir Desember sebesar US$862,17 juta. Secara lebih rinci, liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$665,04 juta sementara itu liabilitas jangka pendek tercatat sebesar US$344,06 juta.
Di sisi lain, ekuitas tercatat sebesar US$2,16 miliar lebih besar dibandingkan periode akhir 2022 yang tercatat sebesar US$1,55 miliar. Sementara itu, aset MBMA tercatat sebesar US$3,17 miliar.