Bisnis.com, JAKARTA - Emiten yang dinakhodari konglomerat Garibaldi Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) berencana membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham dari laba tahun buku 2023. Adapun, sebelumnya Adaro sudah membagikan dividen interim.
Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira menuturkan pembagian dividen tunai kepada pemegang saham masih akan dilakukan oleh Adaro, seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, salah satu hal yang menjadi pertimbangan ialah Adaro membutuhkan capex besar untuk proyek aluminium.
"Walaupun ada capex besar Adaro tetap komitmen dividen tunai. Histori selalu ada pembagian, pemegang saham juga menunggu pembagian dividen," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (20/3/2024).
Selain capex, pertimbangan lain Adaro dalam membagikan dividen ialah perolehan laba bersih. Karena laba 2023 menurun, secara nilai dividen tersebut kemungkinan juga akan terkoreksi.
"Tahun 2023 profit turun jadi mungkin jangan mengharapkan [nilai dividen] seperti tahun lalu. Yang jelas kami tetap komitmen memberikan dividen kepada pemegang saham," imbuhnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, selama kurun Januari—Desember 2023, perusahaan pertambangan batu bara tersebut mengakumulasi laba tahun berjalan sebesar US$1,64 miliar atau sekitar Rp25,34 triliun (kurs Jisdor Rp15.439 per 29 Desember 2023). Laba ini lebih rendah 34,16% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang menembus US$2,49 miliar.
Baca Juga
Turunnya laba bersih ADRO tidak terlepas dari koreksi pendapatan bersih yang mencapai 19,56% year-on-year (YoY) dari US$8,10 miliar atau sekitar Rp125,09 triliun menjadi US$6,51 miliar yang setara Rp100,62 triliun.
Capex Adaro
Adaro mengalokasikan belanja modal (capex) US$600 juta sampai dengan US$700 juta pada 2024. Alokasi tersebut termasuk investasi ekuitas pada proyek-proyek terkait kawasan industri di Kalimantan Utara.
Pada 2023, penggunaan capex Adaro naik 53% menjadi $648,3 juta. Belanja modal ini terutama digunakan untuk investasi pada alat berat, tongkang, dan sarana pendukung di rantai pasokan perusahaan di saat investasi pada smelter aluminium dan fasilitas pendukungnya dimulai.
Jumlah capex meningkat dibandingkan dengan realisasi US$424 pada setahun penuh 2022, karena saat ini Grup Adaro sedang mengembangkan smelter aluminium.
Smelter aluminium di Kalimantan Utara memerlukan investasi hingga US$2 miliar untuk pengembangan tahap pertama 500.000 ton per tahun yang diharapkan dapat beroperasi komersial mulai 2025.
Histori Dividen Adaro
Sebelumnya pada tahun buku 2023, Adaro sudah membagikan dividen interim senilai US$400 juta atau setara Rp6,20 triliun. Adaro terbilang rutin membagikan dividen, bahkan mencapai rekor tertinggi pada tahun lalu.
Adaro membagikan dividen berdasarkan Keputusan Direksi dan Dewan Komisaris tertanggal 14 Desember 2023. ADRO memutuskan dan menyetujui untuk membagikan dividen interim untuk tahun buku 2023 sebesar US$400 juta.
ADRO menetapkan kurs dividen Rp15.439 per dolar AS sehingga total dividen interim US$400 juta yang diberikan kepada pemegang saham setara dengan Rp6,17 triliun.
Dividen Adaro dibagikan untuk pemegang 30.881.205.900 (30,88 miliar) lembar saham atau sebesar Rp199,98 per saham. Pembagian dividen dilakukan pada 12 Januari 2024.
“Dividen berasal dari laba bersih Perseroan pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2023,” tulis pengumuman manajemen.
ADRO membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 15,76% menjadi US$4,98 miliar atau setara Rp77,14 triliun (kurs jisdor Rp15.487) sepanjang periode sembilan bulan 2023 karena penurunan harga batu bara global. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$1,21 miliar atau setara Rp18,87 triliun, turun 35,96%.
ADRO merupakan emiten batu bara yang dikenal royal dalam membagikan dividen kepada para pemegang saham. Catatan itu membuat mereka masih bertahan sebagai salah satu penghuni IDX High Dividend 20.
Pada tahun buku 2022, Adaro membagikan dividen senilai US$1 miliar atau setara 40,11% dari laba tahun berjalan tersebut. Sebanyak US$500 juta dibayarkan ADRO pada 13 Januari 2023 sebagai dividen tunai interim, sementara sisanya sebesar US$500 juta dibayarkan sebagai dividen tunai final pada 6 Juni 2023.
Sebagai informasi, apabila dilihat dalam lima tahun ke belakang, dividen payout ratio ini merupakan payout ratio terkecil yang diberikan ADRO. Dividen payout ratio terbesar diberikan ADRO untuk tahun buku 2020 sebesar 99,92%.
Namun, secara nilai dividen, nilai dividen ini merupakan nilai dividen terbesar ADRO sepanjang masa, yakni dengan total US$1 miliar.
Sebelumnya, secara nilai, dividen terbesar yang dibagikan ADRO adalah pada tahun 2021 yang sebesar US$650 juta. Pada tahun tersebut, dividend payout ratio ADRO mencapai 69,63%.
Secara berturut-turut, sejak 2016 hingga 2021 ADRO membagikan dividen masing-masing senilai US$101 juta, US$250,13 juta, US$200,23 juta, US$146,81 juta, dan US$650 juta.