Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

La Nina Bayangi Emiten Komoditas, Harga Batu Bara dan CPO Terkerek?

Analis melihat la nina berdampak pada sisi produksi terhambat sehingga harga batu bara dan CPO meningkat tahun 2024
Sejumlah kapal tongkang yang mengangkut batubara berada di Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Sejumlah kapal tongkang yang mengangkut batubara berada di Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA -- Fenomena cuaca La Nina diperkirakan dapat membayangi kinerja emiten komoditas pada tahun 2024. Analis melihat komoditas batu bara dan CPO dapat terdampak akibat fenomena cuaca ini.

Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo Wibowo menuturkan pengaruh La Nina akan tergantung pada bagaimana tensinya. Akan tetapi, lanjutnya, secara umum La Nina bisa menghambat produksi batu bara dan CPO.

"Secara umum La Nina bisa mengambat produksi batu bara dan CPO yang mana ini bisa berdampak pada kenaikan kedua komoditas tersebut," tutur Azis, dikutip Minggu (24/3/2024). 

Terpisah, Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan mengatakan pada tahun 2024 pihaknya mengharapkan produksi batu bara tetap kuat, setidaknya sampai transisi El Niño-La Niña. 

"Faktor musiman dan peningkatan curah hujan pada awal 2024 mungkin membatasi pertumbuhan produksi," ujar Darmawan, dikutip Minggu (24/3/2024). 

Darmawan melanjutkan konsumsi dalam negeri seharusnya tetap sehat, sementara impor batu bara yang terus berlanjut dari China dan India bisa mendukung ekspor Indonesia.

Mirae Sekuritas memperkirakan harga batu bara akan tetap stabil untuk sisa kuartal I/2024 karena permintaan batu bara kemungkinan akan tetap stabil dari India dan China, sementara persediaan tetap kuat, dan pasokan dari negara-negara pengekspor tetap kuat. 

Ke depan, lanjut Darmawan, jika terjadi penurunan impor batu bara dari Rusia ke India karena sanksi AS, hal ini bisa mendorong India untuk beralih sumber impor batu bara dari Indonesia. 

"Kami melihat potensi bagi Rusia untuk mengubah perdagangan batu bara, mungkin dengan memberikan diskon, sehingga mengubah dinamika harga," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper