Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski La Nina, Grup Sinar Mas GEMS Kejar Produksi Batu Bara 50 Juta Ton

Grup Sinarmas, Golden Energy Mines (GEMS) meyakini produksi batu bara tidak akan mengalami kesulitan akibat la nina.
Lokasi tambang PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS).
Lokasi tambang PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara Grup Sinarmas PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) meyakini produksi batu bara tidak akan mengalami kesulitan akibat adanya fenomena cuaca La Nina di tahun ini. 

Corporate Secretary Golden Energy Mines Sudin menuturkan operasional PT Borneo Indobara (BIB) di Kalimantan Selatan tidak mengalami kesulitan atau gangguan karena infrastruktur yang telah baik dengan adanya La Nina. 

"Secara total, target GEMS tidak berubah secara tahunan, meskipun adanya fenomena cuaca La Lina. Semoga target tercapai di tahun ini, produksi 50 juta ton untuk 2024," ucap Sudin, dikutip Minggu (24/3/2024). 

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2024 GEMS menargetkan produksi batu bara sebesar 50 juta ton pada 2024. Produksi ini meningkat dari capaian produksi tahun 2023 yang sebesar 42 juta ton.

GEMS pun menganggarkan belanja modal sebesar US$60 juta atau setara Rp942,3 miliar (kurs Jisdor Rp15.705 per dolar AS) untuk tahun ini. Belanja modal ini rencananya akan digunakan GEMS untuk mendukung kinerja operasional selama 2024. 

Belanja modal tersebut untuk mendukung fasilitas seperti fasilitas pelabuhan, hauling road, serta fasilitas pendukung kinerja operasional lainnya.

Sementara itu, apabila dibandingkan dengan tahun 2023, belanja modal atau capital expenditure (capex) GEMS ini naik secara signifikan. Tahun lalu, GEMS menganggarkan capex sebesar US$17-US$18 juta.

Sebelumnya, Presiden Direktur GEMS Bonifasius memperkirakan pendapatan GEMS pada akhir tahun 2023 akan mencapai US$3 miliar atau setara Rp46,9 triliun (kurs Jisdor Rp15.636 per dolar AS), dengan margin profit sekitar 15%. 

Bonifasius optimistis GEMS dapat mencapai target kinerja tersebut, melihat harga batu bara pada kuartal IV/2023 yang diperkirakan meningkat dibandingkan dengan kuartal III/2023.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper