Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan akan terus meningkatkan kualitas emiten yang masuk ke lantai Bursa. Berbagai aturan tengah digodok BEI, mulai dari greenshoe hingga penjatahan saham.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan Bursa melakukan introspeksi dan refleksi dari apa yang sudah dicapai selama ini, dan juga timbal balik dari pasar.
Menurut Nyoman, dari apa yang terjadi di Bursa, memang terdapat perusahaan-perusahaan yang mengalami permasalahan setelah tercatat. Isu pertama menurut Nyoman adalah volatilitas transaksi saham yang baru tercatat.
"Hal yang kami lakukan terkait volatilitas, pertama kami akan menyempurnakan peraturan tentang penjatahan. Karena volatilitas bisa saja terkait alokasi," ujar Nyoman, dalam Buka Bersama Manajemen BEI di Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Langkah kedua, kata Nyoman, adalah ketentuan mengenai free float. Bursa akan meningkatkan jumlah free float yang riil, sehingga saham yang beredar di publik yang benar-benar siap ditransaksikan.
"Kami juga akan melihat kebutuhan greenshoe regulation untuk yang IPO. Jadi ini akan membantu dari sisi stabilitas market," ujar Nyoman.
Baca Juga
Dari sisi peningkatan kualitas perusahaan tercatat, Bursa akan meningkatkan kualitas financial test perusahaan tersebut.
Selain itu, Bursa juga tengah membahas ketentuan mengenai sponsor. Nyoman menjelaskan, pihak seperti underwriter dan pihak lainnya akan mendukung sisi good corporate governance (GCG) perusahaan tercatat tersebut dalam satu tahun pertama.
Langkah berikutnya, kata Nyoman, adalah peningkatan kapasitas underwriter dan profesi penunjang. Hal ini dilakukan BEI dengan capacity building.
"Hal ini akan membantu screening kami dan screening regulator yang lebih tinggi, untuk mendapatkan perusahaan yang lebih baik," tuturnya.
Nyoman juga menuturkan salah satu gestur dari BEI untuk mementingkan kualitas perusahaan adalah dengan adanya lighthouse company atau perusahaan mercusuar. Dalam hal ini, Bursa akan menargetkan setidaknya ada satu perusahaan mercusuar yang tercatat setiap tahunnya.
Perusahaan mercusuar ini memiliki karakteristik market cap minimal Rp3 triliun, dengan free float minimal 15%.
"Ini bagian dari upaya kami untuk tidak hanya meningkatkan kuantitas, tapi juga kualitas yang akan kami tingkatkan. Ini yang akan kami lakukan dan sudah dalam proses," ucapnya.