Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) mencatatkan kinerja impresif dengan memperoleh pendapatan sebesar Rp6,65 triliun pada 2023. Pada saat yang sama, kinerja laba bersih perseroan tumbuh double digit.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Desember 2023, SMRA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp6,65 triliun. Jika dibandingkan dengan pendapatan 2022, perolehan tersebut mengalami kenaikan 16,42% year-on-year (YoY).
Capaian pendapatan SMRA ditopang oleh segmen pengembang properti yang mencapai Rp4,04 triliun, naik dari tahun sebelumnya yakni Rp3,52 triliun. Adapun segmen properti investasi menyumbang Rp1,73 triliun, sementara lain-lain sebesar Rp876,13 miliar.
Sementara itu, beban pokok penjualan SMRA ikut meningkat 21,31% YoY menjadi Rp3,29 triliun pada 2023. Alhasil, perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp3,35 triliun atau tumbuh sebesar 11,99% dibandingkan dengan 2022.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, SMRA mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp765,96 miliar atau meningkat 22,48% YoY. Laba per saham juga ikut naik dari Rp46,4 menjadi Rp37,88.
Sepanjang tahun lalu, SMRA mencatatkan total aset sebesar Rp31,16 triliun atau meningkat sebesar 9,62% YoY. Adapun liabilitas tumbuh 13,08% YoY menjadi Rp18,86 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp12,3 triliun atau meningkat 4,71% secara tahunan.
Baca Juga
Di sisi lain, arus kas setara kas pada akhir periode Desember 2023 tercatat mencapai Rp3,29 triliun atau tumbuh sebesar 4,78% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp3,14 triliun.
Dalam perkembangan lain, SMRA diketahui telah menggelontorkan investasi senilai Rp100 miliar untuk membangun area kuliner Gafoy di kawasan Summarecon Mall Kelapa Gading.
Gafoy merupakan perluasan dari Summarecon Mall Kelapa Gading yang menempati area seluas 11.000 meter persegi di mana luasan area sewa mencapai 8.500 dan rencananya akan diisi sebanyak 22 tenant terdiri dari berbagai restoran dan café.
President Director Summarecon Agung, Adrianto P. Adhi, mengatakan kehadiran Gafoy diharapkan dapat memberikan perkembangan bisnis makanan dan minuman atau food and beverage (F&B) di Jakarta.
Menurutnya, mulai beroperasinya Gafoy akan memberikan kontribusi bisnis recurring income atau pendapatan berulang bagi Summarecon. Adapun saat ini recurring income emiten berkode SMRA menyumbang sebesar 30% terhadap pendapatan perusahaan.
“Nilai investasi sekitar Rp100 miliar untuk membangun ini. Memang Gafoy ini akan berdampak pada penambahan portofolio di recurring income. Ini venue baru, jadi belum tahu berapa besar dampaknya,” ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.