Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global naik pada Senin (18/3/2024) jelang rapat Federal Reserve yang memberikan arah terkait kebijakan suku bunga. Skenario sentimen dovish The Fed dapat menjadi katalis positif bagi emas.
Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mengalami kenaikan pada Senin (Selasa pagi) menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed), mengutip Antara. Harga emas paling aktif untuk pengiriman April tercatat naik US$2,80 atau 0,13% menjadi ditutup pada US$2.164,30 per ounce.
Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) akan dimulai pada Selasa (19/3/2024) dan berakhir pada Rabu (20/3/2024) sore dengan pernyataan serta konferensi pers dari Ketua The Fed Jerome Powell.
Tidak ada perubahan kebijakan yang diharapkan, tetapi pasar seperti biasa akan mengurai pernyataan dan kata-kata Powell untuk mencari petunjuk tentang jalur dan waktu kebijakan moneter di masa depan.
Dari data ekonomi AS, National Association of Home Builders/Wells Fargo Housing Market Index of Builder Confidence naik menjadi 51 pada Maret dari 48 yang tidak direvisi pada Februari.
Mengutip Yahoo Finance, semua perhatian kini tertuju pada pertemuan The Fed pada bulan Maret yang dimulai pada hari Selasa (19/3/2024), mengamati apakah para pengambil kebijakan masih memperkirakan akan menurunkan suku bunga The Fed bunga tiga kali pada tahun 2024.
Baca Juga
Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada level tertinggi dalam 23 tahun dalam keputusannya pada hari Rabu.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan investor telah berekspektasi bahwa The Fed akan kembali mempertahankan suku bunga pada pertemuan pekan ini.
Pada 2024, Ibrahim memproyeksikan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 110 basis poin atau sekitar 1,1%. Sementara itu, Bank Indonesia akan turun hingga 150 bps atau 1,5%.
Meski demikian, kondisi konflik Israel dan Palestina saat ini setelah serangan 16 orang yang di bom saat sahur akan menyulut kenaikan harga emas kembali. Secara jangka panjang, Ibrahim masih mempertahankan kemungkinan harga emas ke posisi US$2.200 per troy ounce.