Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik pada perdagangan sesi I hari ini Rabu (13/3/2024). Saham bank BUMN seperti BBRI, BMRI, BBNI menopang laju IHSG.
IHSG naik 0,38% atau 27,80 poin ke level 7.409,71 pada sesi I. Sepanjang sesi, IHSG bergerak di rentang 7.392 hingga menembus rekor 7.435.
Tercatat, 219 saham menguat, 306 saham melemah, dan 238 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp11.903 triliun.
Saham paling laris diperdagangkan pagi ini dipimpin oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) milik Hartono bersaudara dengan nilai transaksi sebesar Rp714,6 miliar. Namun, saham BBCA turun 0,99% ke level Rp10.050.
Selanjutnya, emiten bank BUMN menopang laju IHSG. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tb. (BBNI) juga laris diperdagangkan dengan nilai transaksi masing-masing Rp620,4 miliar, Rp587,3 miliar dan Rp311,5 miliar. Saham BBRI naik 0,79% ke Rp6.400, BMRI menguat 2,011% ke Rp7.275, dan BBNI naik 1,64% ke Rp6.200.
Baca Juga
Dari jajaran saham top gainers, saham SSIA melesat 25%, SMBR 21,19%, dan SURI 14,72%. Sementara itu, PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) memimpin jajaran saham top losers dengan ambles 9,64% ke Rp300 per saham.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan IHSG hari ini, Rabu, (13/3) diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam range 7.350-7.420.
Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG dalam sepekan periode 4-8 Maret 2024 mengalami akselerasi +0,96%. Sektor energi dan keuangan terapresiasi menjelang pembayaran dividen tunai tahun buku 2023.
"Penguatan IHSG juga didorong oleh beli bersih investor asing di pasar ekuitas selama sepekan sebesar Rp663,69 miliar," ujar Ratih dalam riset Rabu (13/3).
Sementara itu dari mancanegara, inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) pada Februari 2024 tumbuh 3,2%, lebih tinggi dari bulan Januari 2024 dan proyeksi konsensus sebesar 3,1%.
Inflasi bulanan tumbuh 0,4%, sementara pada bulan sebelumnya tumbuh 0,3%. Data inflasi tersebut menjadi pertimbangan kebijakan suku bunga The Fed pada FOMC pekan depan.