Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum Ramadan, BlackRock hingga Goldman Sachs Serok Saham GOTO

Beberapa fund asing asing kakap seperti BlackRock sampai Goldman Sachs terpantau melakukan akumulasi saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Pengemudi atau driver Gojek mengantarkan paket pesanan dari platform Tokopedia di Jakarta, Jumat (8/4/2022). - Bloomberg/Dimas Ardian
Pengemudi atau driver Gojek mengantarkan paket pesanan dari platform Tokopedia di Jakarta, Jumat (8/4/2022). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa fund asing asing kakap seperti BlackRock sampai Goldman Sachs terpantau melakukan akumulasi saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (13/3/2024), sejumlah investor kakap melaporkan telah melakukan pembelian saham GOTO menjelang Ramadan. Diantaranya adalah BlackRock yang mengakumulasi saham GOTO sebanyak 99,59 juta.

Dengan demikian total kepemilikan saham GOTO oleh BlackRock mencapai 24,92 miliar atau setara dengan 2,17%. Langkah tersebut diikuti oleh Franklin Resources AG yang menyerok saham emiten teknologi itu sebanyak 114 juta saham sehingga kepemilikan mereka mengembung sampai 198,33 juta atau setara 0,02%.

Adapun UBS AG ikut melakukan akumulasi sebanyak 106,07 juta. Dengan demikian kepemilikan mereka bertambah menjadi 3,69 miliar atau setara dengan 0,32%. The Goldman Sachs Group juga ikut menangkap peluang kala saham GOTO melemah dengan memborong  13,7 juta sehingga total saham yang mereka miliki naik menjadi 112,87 juta atau setara 0,01%.

Selain itu, Dimensional Fund Advisory ikut melakukan aksi beli dengan memborong 145,89 juta saham setara. Adapun total kepemilikan saham GOTO oleh mereka naik menjadi 316,82 juta setara dengan 0,03%.

Sementara itu, saham GOTO tengah dibayangi oleh sentimen pembukaan lock up saham seri B pada akhir Maret 2024. Analis Mirae Asset Sekuritas Christopher Rusli mengungkapkan adanya tekanan jual yang terjadi di pasar sehingga menyebabkan tren penurunan harga yang signifikan.

Rusli menambahakan dalam sudut pandang operasional manajemen GOTO telah menegaskan bahwa mereka berhasil mencapai EBITDA penyesuaian positif untuk kuartal IV/2023 dan mengalahkan panduan EBITDA penyesuaian FY23.

“Ini adalah sebuah pertanda baik bagi GOTO karena mereka mampu mencapai target EBITDA yang disesuaikan sebelum akuisisi TikTok Tokopedia yang akan melakukan dekonsolidasi. Kami akan mengetahui lebih banyak detail tentang hasil mereka dalam beberapa minggu lagi,” jelasnya.

Sementara itu, Bahana Sekuritas mengubah rekomendasi saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dari tahan menjadi beli.

Tim Analis Bahana Sekuritas  Robert Sebastian dan Satria Sambijantoro mengucapkan pergantian rekomendasi karena outlook kinerja yang positif. Menurut mereka hasil finansial yang kuat oleh perusahaan sejenis menunjukkan tren  pemulihan ekonomi global bag industri teknologi, termasuk di Indonesia, seiring dengan beralihnya pelanggan ke layanan on demand service dan e-commerce.

Bahana Sekuritas mengucapkan optimistis terhadap prospek metrik keuangan GOTO. Pada tingkat mikro, perusahaan diprediksi akan menerima keuntungan dari reformasi internal terutama dari pemotongan biaya promosi yang seharusnya meningkatkan prospek profitabilitasnya.

Adapun pada tingkat makro, potensi penurunan suku bunga dan pelonggaran kondisi likuiditas global pada semester II/2024 akan memberikan dampak positif bagi saham GOTO.

“Kami meningkatkan peringkat kami untuk GOTO menjadi beli dari tahan dengan target sebesar Rp90 per saham menyiratkan kenaikan 43% dari harga saat ini. Kami lihat saham GOTO semenarik permainan taktis,” ungkap mereka, Rabu (6/3/2024).

Mereka menilai bobot saham GOTO besar bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) namun posisinya relatif ringan di kalangan local dan investor institusi asing saat ini. Oleh sebab itu kenaikan harga saham GOTO dapat terjadi menjadi cepat karena fund manager terpaksa melakukan short-covering.

-----------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper