Bisnis.com, JAKARTA — Emiten lokapasar atau e-commerce seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), dan PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) menghadirkan sederet upaya untuk menarik transaksi saat Ramadan. Lalu, bagaimana prospek dari emiten-emiten e-commerce ini saat Ramadan?
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan saat ini pergerakan saham-saham teknologi masih lagging. Dia menyarankan investor yang ingin masuk ke saham-saham teknologi untuk wait and see terhadap kinerja fundamental emiten-emiten tersebut baik di tahun penuh 2023 maupun kuartal I/2024.
"Peluangnya [emiten e-commerce] belum relatif besar di momen Ramadan dan Lebaran," ujar Nafan, Selasa (12/3/2024).
Sementara itu, Analis Bloomberg Intelligence Nathan Naidu menyoroti aksi pengambilalihan Tokopedia oleh TikTok dapat mengurangi tekanan pada laba bersih GOTO secara signifikan. Namun, hal tersebut mengorbankan potensi e-commerce GOTO.
"Penjualan e-commerce GOTO meskipun berpotensi mengorbankan sebagian besar peluangnya dalam layanan digital yang paling menguntungkan di Asia Tenggara, mungkin akan memberikan hasil dalam jangka panjang jika kesuksesan live-shopping TikTok meluas di luar pasar asalnya, Indonesia," kata Nathan, dikutip Selasa (12/3/2024).
Adapun berdasarkan konsensus analis Bloomberg terhadap saham-saham e-commerce memberikan rekomendasi yang bervariasi. Untuk saham GOTO misalnya, 22 analis memberikan rekomendasi beli, 12 rekomendasi hold, dan 3 analis memberikan rekomendasi jual.
Baca Juga
Rekomendasi terbaru diberikan oleh CGS International dengan rekomendasi add, dengan target price Rp88 per saham.
Sementara itu, sebanyak 19 analis merekomendasikan beli terhadap saham BUKA, dengan 2 analis merekomendasikan hold. Rekomendasi terbaru diberikan oleh CLSA dengan rating buy pada target harga atau target price (TP) Rp200 per saham.
Untuk BELI, sebanyak 3 analis memberikan rating buy, satu analis memberikan rekomendasi hold, dan satu analis merekomendasikan jual atau underweight. Rekomendasi terbaru diberikan oleh Morgan Stanley dengan rating underweight, pada target harga Rp507 per saham.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.